Liputan6.com, Jakarta - Bukan rahasia lagi, saat ini banyak pengemudi kendaraan yang menerobos jalur khusus busway demi menghindari macet. Saat ini, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang biasa disapa Ahok tengah memikirkan kemungkinan memasang tarif bagi kendaraan lain yang hendak menggunakan jalur busway.
"Yang sok kaya, yang mau gaya nanti boleh nyolong jalur busway, asal bayar," ujar Ahok di Jakarta, Kamis (29/1/2015).
Semua itu juga berawal dari keluhan seorang teman yang mengaku membayar pajak SPMK untuk mobil Lexus senilai Rp 28 juta tapi tetap dilarang memakai jalur busway. Padahal sang teman mengaku memiliki uang dan cukup kaya untuk membayar tarif tertentu guna bisa menggunakan jalur khusus tersebut.
Advertisement
"Setelah teman saya pulang, saya pikir, ini jalur busway yang 3 menit sampai 5 menit masih ada kosong bagaimana cara ngaturnya. Akhirnya saya pikir yang sok kaya boleh masuk tapi Anda harus tempelkan e-money, sehingga waktu dia masuk nanti ada pintu terbuka," terangnya.
Untuk tarif pertama, Ahok merencanakan memasang harga Rp 50 ribu per kendaraan yang ingin masuk ke jalur busway. Namun jika jumlah pengendara yang berminat banyak, dia akan menaikkan tarifnya menjadi Rp 100 ribu sekali masuk jalur Busway.
"Kalau masih banyak yang berani bayar dan masuk ke jalur busway ya naikkan lagi tarifnya jadi Rp 200 ribu. Masih kaya juga? Masih bikin macet transjakarta, saya naikkan jadi Rp 500 ribu per kendaraan," kata Ahok.
Dia menjelaskan, uang tersebut nantinya diharapkan dapat menjadi subsidi untuk bus tingkat gratis. Untuk itu, dia menyarankan setiap warga memiliki sistem e-money agar pemerintah daerah bisa mencatat siapa saja yang menggunakan bus gratis. (Sis/Ahm)