Liputan6.com, Semarang - Tingginya angka inflasi yang terjadi di Jawa Tengah selama 2014, dikhawatirkan akan terulang kembali pada tahun 2015. Untuk menekan tingginya inflasi tersebut, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Bank Indonesia (BI) mencoba memperkuat koordinasi antardaerah.
Menurut Wakil Ketua TPID Jawa Tengah, Iskandar Simorangkir, koordinasi difokuskan pada penyediaan kebutuhan penyumbang inflasi terbesar. Salah satunya menjaga ketersediaan pasokan bahan pangan strategis.
"Berdasar pengalaman yang sudah-sudah, penyumbang inflasi terbesar adalah kebutuhan pokok masyarakat," kata Iskandar, Senin (2/2/2015).
Ditambahkan, TPID akan mengajak Bulog untuk mengamankan stok bahan pangan strategis yang biasa menyumbang inflasi. TPID juga menemukan bahwa persoalan gangguan distribusi ikut menyumbang inflasi, karenanya TPID mewaspadai jangan sampai yang terjadi pada 2014 terulang pada 2015.
Sepanjang 2014, tekanan akibat penyesuaian harga oleh pemerintah menjadi penyebab utama inflasi tinggi. Tekanan tersebut berasal dari kenaikan tarif dasar listrik, kenaikan harga Elpiji 12 kg, serta kenaikan harga BBM bersubsidi.
Sedangkan faktor lain yang berasal dari masyarakat adalah perayaan hari raya keagamaan dan cuaca ekstrim, contohnya banjir, serta kemarau panjang yang berdampak pada penurunan hasil panen dan kendala distribusi bahan pangan.
Iskandar menjelaskan bahwa TPID merekomendasikan agar Pertamina mencanangkan program yang menjamin keamanan distribusi. Salah satunya menempatkan satu pangkalan di satu desa untuk meminimalkan kendala distribusi elpiji 3 kg.
"Semua akan sia-sia jika tak ada penerapan sanksi tegas terhadap pelanggaran- pelanggaran Peraturan Gubernur mengenai penurunan tarif angkutan penumpang kelas ekonomi. Jadi pelanggaraan tarif juga harus diberi sanksi tegas," kata Iskandar.
Inflasi Jawa Tengah 2014 tercatat 8,22 persen year on year (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan 2013 sebesar 8,06 persen (yoy). Namun, realisasi inflasi tersebut masih berada di bawah inflasi nasional yang mencapai 8,36 persen (yoy). (Edhie Prayitno Ige/Gdn)
Tekan Inflasi, TPID Jawa Tengah Perkuat Koordinasi
Inflasi Jawa Tengah 2014 tercatat 8,22 persen year on year (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan 2013 sebesar 8,06 persen (yoy).
diperbarui 02 Feb 2015, 16:29 WIBDiterbitkan 02 Feb 2015, 16:29 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
BUMN Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan RI, Simak Caranya
Mensesneg Sebut Konsep Baru PPDB Diputuskan Prabowo, Sistem Zonasi Tidak Dihapus
30 Hewan yang Memiliki Corak Pelangi, Keindahan yang Memikat Mata
Tiba di Banyuwangi, 13.950 Ton Beras Impor Segera Disalurkan
350 Quote Jalan-Jalan yang Menginspirasi untuk Petualangan
Link Live Streaming Liga Europa Manchester United vs Rangers, Jumat 24 Januari 2025 Pukul 03.00 WIB
Makhluk Laut Raksasa Era Dinosaurus Ditemukan, Ukurannya Setara dengan Paus Orca
Kumpulan Arti Mimpi Hujan Deras, Lambang Situasi dan Emosi yang Sedang Dihadapi
Mimpi Dikejar Orang Tidak Normal, Benarkah Jodoh Akan Segera Datang?
Promo Alfamart Terbaru Januari 2025 yang Masih Berlaku, Diskon dan Penawaran Spesial untuk Member
Lupa Baca Doa, Benarkah Setan akan Ikut Makan Bersama Manusia?
Puluhan Ekor Macan Tutul Hitam Terpantau di Hutan Gunung Semeru Bromo