Liputan6.com, Jakarta - Konsumsi bahan bakar minyak bakal meningkat bila rencana mobil nasional direalisasikan sehingga berpengaruh pada impor bahan bakar minyak (BBM).
Pelaksana tugas Direktur Pembinaan Usaha Hilir Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Muhammad Rizwi mengatakan, meski saat ini pihaknya belum bisa memperkirakan konsumsi bahan bakar mobil nasional. Akan tetapi, jika mobil tersebut diproduksi secara masal akan berpengaruh pada konsumsi BBM nasional.
Baca Juga
"Sebenarnya pengaruhnya tergantung nanti berapa yang dijual ke pasar sekarang belum bisa. Kalau jumlah besar pasti (meningkatkan konsumsi dan impor bahan bakar)," kata Rizwi, di Jakarta, Selasa (10/2/2015).
Advertisement
Rizwi berharap, produsen mobil nasional mendesain mesin mobil yang hanya bisa menyedot bahan bakar dengan kandungan RON di atas 90.
"Kalau bisa yang non premium (bahan bakarnya)," ungkapnya.
Menurut Rizwi, kendaraan dengan mesin modern mesinnya sudah menggunakan standarisasi, hanya mampu menenggak BBM dengan kandungan RON di atas 90. "Kalau teknologi kendaraan ke depan sudah memerlukan jenis bensin dengan oktan di atas number 90. LCGC itu di atas 90," tutur Rizwi. (Pew/Ahm)