Jokowi Tetap Ingin Esemka Jadi Mobil Nasional RI?

Jika Esemka akan menjadi mobil nasional, kendaraan tersebut harus sanggup menghadapi persaingan sengit di industri otomotif.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 10 Feb 2015, 20:30 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2015, 20:30 WIB
Esemka Rajawali
(Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah membantah kerja sama Proton Holdings Berhad dan PT Adiperkasa Cipta Lestari sebagai proyek mobil nasional (mobnas), pemerintah mengaku masih berharap mobil buatan dalam negeri Esemka bisa tercatat sebagai mobnas pengganti Timor yang diproduksi pada 1998.

"Pak Presiden Jokowi mengharapkannya kan mobil Esemka," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (10/2/2015).

Sayangnya, Pemerintahan Jokowi mengaku belum memikirkan arah pengembangan mobil Esemka dari Solo. Pasalnya jika Esemka akan menjadi mobil nasional, kendaraan tersebut harus sanggup menghadapi persaingan sengit di industri otomotif, melawan pemain-pemain lama seperti besutan Jepang, Eropa dan negara lain. 

"Belum tahu pengembangannya karena Esemka perlu studi kelayakan juga sebab kompeitisi pasar mobil sangat ketat. Berat buat pemain baru dan ini jadi tantangan. Tapi siapa tahu mereka (Esemka dan Proton) punya kiat untuk bersaing dengan pasar otomotif dalam negeri, sehingga makin banyak pelaku makin bagus karena bisa mengurangi dominasi mobil Jepang di sini," jelasnya.

Dikatakan Sofyan, mobil nasional lahir di era kepemimpinan Soeharto dengan merek Timor sehingga sulit menentukan defisinisi dari mobnas. "Tergantung defisinisi kamu karena mobnas ada di era Soeharto. Tapi paling penting dari mobnas, bisa mendominasi pasar Indonesia, jumlah produksi harus besar dan teknologi baru," kata dia. (Fik/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya