Liputan6.com, Pandeglang - Pemerintah Provinsi Banten meminta kepada pemerintah pusat agar dalam membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten, tidak melupakan kepada kearifan lokal. Diharapkan, masyarakat lokal bisa diberdayakan sehingga budaya lokal tidak terlupakan.
Pelaksana Tugas Gubernur Banten, Rano Karno menjelaskan, salah satu cara yang bisa dilakukan oleh pemerintah pusat adalah meminta kepada para investor di KEK Tanjung Lesung mengutamakan pekerja lokal sehingga ekonomi masyarakat Banten Selatan bisa terangkat.
"Di lahan 1.500 hektar akan mengintegrasikan wisata dan investasi. Sehingga mampu menciptakan tenaga kerja mencapai 200 ribu orang. Kami berharap agar KEK mampu mempekerjakan 70 persen tenaga lokal," terang Rano Karno Saat meresmian KEK Tanjung Lesing di Kabupaten Pandeglang, Senin (23/02/2015).
Rano melanjutkan, pernyataan yang ia lontarkan tersebut berdasarkan aspirasi masyarakat lokal Banten yang ingin lebih berpartsisipasi membangun daerahnya berdasarkan kearifan lokal. Terlebih, Banten dikenal sebagai daerah yang agamis dengan sebutan daerah Seribu Kyai, Sejuta Santri.
Selain itu, Rano juga meminta agar pemerintah pusat memberikan keringanan pajak bagi pengusaha lokal yang akan menginvestasi di Tanjung Lesung Hal ini dilakukan agar pengusaha lokal tidak kalah bersaing dengan para investor yang berebut di lokasi tersebut.
Untuk diketahui, pada hari ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan beroperasinya KEK Tanjung Lesung. KEK yang memiliki daya tarik industri pariwisata sektor maritim ini dikembangkan oleh PT Jababeka Tbk melalui anak usahanya PT Banten West Java Tourism (BWJ).
Dalam pengembangannya BWJ mengambil konsep mixed development yang terdiri dari resort bintang 4 dan 5, lapangan golf, hotel dan residensial. Tidak hanya itu, perseroan juga akan mengembangkan fasilitas rekreasi termasuk taman dengan kelas bintang 5 yang dilengkapi Maritime Learning and Reaserch Centre, Entertaiment Centre serta Marina Tanjung Lesung.
Selain itu, untuk menarik lebih banyak lagi wisatawan, rencananya akan dibangun pelabuhan dengan menggandeng PT Pelindo II (Persero).
Kawasan tersebut dibangun dilandasi dengan adanya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 tahun 2012 yang menyatakan Tanjung Lesung sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Pemerintah yakin dengan dibukanya KEK yang memiliki luas lahan 1500 hektar dan panjang pantai 13 kilometer (km) tersebut akan membawa efek domino ekonomi yang lebih luas termasuk mempercepat aliran investasi ke Banten.
Untuk membangun KEK Tanjung Lesung, PT Jabebeka melalui anak usahanya PT Banten West Java (BWJ) akan menggelontorkan dana sebesar Rp 4,83 triliun. Dana tersebut akan digelontorkan secara bertahap hingga tahun 2022 yang merupakan target penyelesaian proyek. (Yandhi Deslatama/Gdn)
KEK Tanjung Lesung Harus Utamakan Masyarakat Lokal
KEK Tanjung Lesung harus mengutamakan pekerja lokal sehingga ekonomi masyarakat Banten Selatan bisa terangkat.
Diperbarui 23 Feb 2015, 16:32 WIBDiterbitkan 23 Feb 2015, 16:32 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pemakaman Paus Fransiskus Hari Ini: Prosesi Sederhana di Basilika Santa Maria Maggiore
5 Potret Gaun Pesta Modern Model Ball Gown Kondangan sampai Red Carpet
OpenSea Kembali Rajai Pasar NFT, Ungguli Blur dan Magic Eden
Lebaran Betawi 2025 di Monas, Makanan Khas Daerah Dibagikan Gratis Hari Ini
7 Model Rambut Jadul Wanita yang Kembali Ngetren di 2025, Jadi Rekomendasi
Soal Aturan Kemasan Rokok, Ini Kata Pengusaha Ritel
Istri Sering Ngeluh Uang Belanja Kurang? Amalkan Doa Ini agar Rezeki Suami Mengalir Deras
Pesan Khusus Gloria untuk Rehan di Piala Sudirman 2025
IHSG Sepekan Menguat 3,74%, Simak Daftar Top Gainers dan Top Losers 21-25 April 2025
Singgung Hilirisasi, Gibran: Sekedar Kaya Saja Tidak Cukup
5 Model Gamis Mermaid yang Glamor dan Cocok untuk Acara Spesial
IMDE Gelar Diskusi Film “Harmoni” di Dies Natalis ke-27