JK: Saya Bukan Peramal, tapi Harga Beras Turun Pekan Depan

Wapres Jusuf Kalla menuturkan, harga beras akan turun, tetapi diharapkan penurunannya tidak membuat petani sengsara.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 25 Feb 2015, 16:12 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2015, 16:12 WIB
Harga Beras Kian Melonjak
Pekerja menurunkan beras dari dalam truk di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Selasa (24/2/2015). Harga beras sejak 9 Februari 2015 melonjak hingga 30 persen, hal ini disebabkan belum meratanya panen di daerah produsen. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Harga beras dalam kurun waktu seminggu terakhir mengalami kenaikan, bahkan mencapai Rp 10 ribu per kg. Namun, Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan harga beras akan turun Maret mendatang atau setidaknya minggu depan.

"(Minggu depan) Harga turun. (Berapa banyak penurunan harga beras) Belum bisa saya perkirakan. Saya bukan ahli ramal, tapi pasti turun kembali," kata JK, di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu (25/2/2015).

Meski demikian, JK menuturkan penurunan harga beras tidak akan signifikan. Bila penurunan terlalu berlebihan, akan berakibat buruk pada nasib petani.

"Tapi jangan lupa, kami tidak akan turunkan seperti pikiran konsumen yang mau serendah-rendahnya. Petani mau hidup dari mana kalau harga berasnya rendah," tegas JK.

JK menjelaskan, kenaikan harga beras saat ini terjadi karena kurangnya suplai di pasar. Oleh karena itu, pemerintah akan menekan kenaikan dengan melepas cadangan beras.

"Masalahnya kan suplai. Presiden sendiri tadi pagi sudah meninjau Bulog. Kami mau mempercepat suplai, cadangan kami keluarkan," ujar JK.

Ia menerangkan, cadangan beras di Indonesia masih cukup, sebanyak 1,4 juta ton. Namun, tidak semua cadangan itu akan dilepas ke masyarakat, hanya sebagian saja yang akan digunakan untuk mengatasi masalah kelangkaan saat ini.

"Tenang saja, kami masih ada cadangan 1,4 juta ton. Akan kami keluarkan, keluarkan 500-600 ribu ton selesai itu. Pada Maret sudah musim panen," tandas JK.

Presiden RI Joko Widodo siang ini melakukan blusukan ke Gudang Perum Bulog di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Dalam kunjungannya, Jokowi melepas puluhan truk yang mengangkut beras untuk melakukan operasi pasar di wilayah Jabodetabek.

Jokowi juga meminta perum Bulog segera menyalurkan beras untuk rumah tangga miskin (raskin) sekitar 300 ribu ton. Ia menuturkan perum Bulog akan menyerahkan sekitar 2 ribu ton per hari. Operasi pasar tersebut juga akan dilakukan di pasar Cipinang. Jokowi berharap, dengan operasi pasar maka harga beras kembali di posisi normal.

Untuk menurunkan operasi pasar tersebut, pemerintah menghargai beras tersebut dalam dua kategori. Untuk penyaluran raskin beras akan dibanderol seharga Rp 1.600 per kg dan beras untuk operasi pasar disebar dengan harga Rp 7.400 per kg.

Penyaluran beras ini dilakukan dengan menggunakan 98 truk yang terdiri dari 20 truk pengangkut beras untuk operasi pasar dan sisanya untuk penyaluran raskin ke berbagai wilayah di Jabodetabek. Operasi pasar akan dilakukan di 58 titik pemukiman warga dan di 12 pasar tradisional. (Silvanus A/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya