Banyak Kredit Macet, Penyaluran KUR Dipangkas Rp 10 Triliun

Pemerintah memutuskan untuk menurunkan target penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 10 triliun menjadi Rp 20 triliun.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 03 Mar 2015, 21:53 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2015, 21:53 WIB
Puspayoga, Eks Wagub Bali jadi Menteri Koperasi dan UKM
Sebelum menjabat Wakil Gubernur, Puspayoga pernah menjadi Ketua DPRD Kota Denpasar (Antara/Dayu Rianti)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memutuskan untuk menurunkan target penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 10 triliun menjadi Rp 20 triliun. Penurunan target ini disebabkan oleh tinggi kredit macet atau non performing loan (NPL).

"NPL kemarin kan besar. Sekarang makanya difokuskan," kata Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menangah (UKM) AA Gede Ngurah Puspoyoga usai mengikuti rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (3/3/2015).

Sementara itu, Puspoyoga menyatakan pemerintah bakal menggulirkan program KUR pada 10 Maret 2015. Penyaluran KUR difokuskan untuk sektor pertanian dan nelayan. Lebih lanjut, plafon kredit yang ditentukan maksimal Rp 15 juta tanpa agunan.

Kemudian,  untuk pelaksana KUR ini dia mengatakan  telah menunjuk perusahaan BUMN yakni PT Askrindo dan Perum Akrindo sebagai pelaksana. Lalu, tiga bank pelat merah seperti Bank BNI, Bank BRI, dan Bank Mandiri.

Dia mengaku optimis, perusahaan yang telah ditunjuk mampu menjalankan tugas ini secara baik. "BRI itu punya 10 ribu cabang di Indonesia," katanya.

Pelaksanaan KUR yang digulirkan, lanjut Puspoyoga tinggal menunggu keputusan dari Presiden Joko Widodo.

"Aturannya nunggu Peraturan Presiden (Perpres). Perpresnya bilang 10 Maret ini bisa jalan lagi," tutupnya. (Amd/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya