Pertagas Targetkan Pendapatan US$ 1,06 Miliar

Total kebutuhan gas yang akan disalurkan kepada pembangkit PLN sebesar 135 MMSCFD.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 10 Mar 2015, 13:55 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2015, 13:55 WIB
Pertagas, SKG Pangkalan Brandan.
Pertagas, SKG Pangkalan Brandan.

Liputan6.com, Lhoksumauwe - PT Pertamina Gas (Pertagas) menagetkan pendapatan US$ 1,06 miliar pada tahun ini. Dalam rencana kerja perusahaan, porsi terbesar untuk mencapai target tersebut adalah bisnis transportasi gas.

Presiden Direktur Pertagas, Hendra Jaya mengatakan, target pendapatan di tahun ini naik hampir dua kali lipat dari realisasi pendapatan tahun lalu yang sebesar US$ 698,6 juta. "Revenue bisa mencapai US$ 1,06 miliar dan laba sebesar US$ 180 juta," kata Hendra, di Lhosumauwe, Aceh Utara, Selasa (10/3/2015).

Menurut Hendra, peningkatan pendapatan paling besar berasal dari kenaikan volume transportasi dan niaga gas. Tahun ini, bisnis tersebut ditargetkan mencapai 1.608 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/mmscfd) atau naik 15 persen dari realisasi tahun lalu 1.394 mmscfd.

"Niaga gas bisa mencapai 210 miliar british thermal unit per hari (bbtud), lebih tinggi hampir 50 persen dari realisasi 2014," tuturnya.

Ia mengungkapkan, pendapatan dari transportasi dan niaga gas meningkat karena beroperasinya sejumlah infrastruktur yang dioperatori oleh pihaknya. Salah satunya yakni proyek Pipa Arun-Belawan yang mengalirkan gas dari terminal regasifikasi Arun di Aceh yang resmi dioperasikan, Senin (9/3/2015).

“Diharapkan pipa transmisi yang lain juga sudah akan selesai tahun ini, seperti pipa Muara Karang-Muara Tawar dan Porong Grati,” ungkapnya.

Hendra  memastikan dalam pekan ini anak perusahaan Pertagas, PT Perta Arun Gas akan menyelesaikan proses regasifikasi LNG ke Gas Alam dan akan menyalurkan gas tersebut ke Pembangkit Listrik PLN Arun yang berlokasi di Aceh Utara.

Plant telah beroperasi dengan melaksanakan regasifikasi LNG atau first gas send out, yang akan disalurkan melalui pipa gas Arun Belawan dan segera dimanfaatkan bagi mempercepat pemulihan krisis listrik di wilayah Aceh,” tambahnya.

Saat ini, lanjut Hendra, total kebutuhan gas yang akan disalurkan kepada pembangkit PLN sebesar 135  MMSCFD yang terdiri dari 40 MMSCFD untuk pembangkit listrik Arun dan 95 MMSCFD untuk pembangkit listrik Belawan.

Sementara untuk industri, berdasarkan hasil pemetaan potensi penggunaan gas, kebutuhan industri di wilayah Sumatera Utara diperkirakan mencapai 250 MMSCFD. Adapun industri di Aceh, Pertagas masih membuka peluang bagi Pemerintah setempat untuk mengembangkan kawasan industri yang kebutuhan energinya berbasis gas. (Pew/Gdn)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya