Target Lifting Minyak Tahun Ini Diyakini Tercapai

Target tersebut bisa tercapai dengan adanya tambahan dari Lapangan Banyu Urip, Cepu Jawa Tengah, yang mengalami puncak produksi tahun ini.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 19 Mar 2015, 15:35 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2015, 15:35 WIB
Harga Minyak Dunia Tertekan Dipicu Kekhawatiran Ekonomi Global
Harga minyak dunia kembali tertekan seiring permintaan melambat, sedangkan produksi minyak melimpah dan kekhawatiran ekonomi global.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) optimis lifting minyak yang ditargetkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 sebesar 825 ribu barel per hari (bph) tercapai.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM I Nyoman Wiratmaja mengatakan, target tersebut bisa tercapai dengan adanya tambahan dari Lapangan Banyu Urip, Cepu Jawa Tengah, yang mengalami puncak produksi tahun ini.

Namun ia tidak bisa menyebutkan besaran tambahan produksi tersebut. "Supaya Cepu bisa termasuk. Cepu ini Minggu depan akan mulai nambah lagi," kata Wira, di Jakarta, Kamis (19/3/2015).

Dia mengakui, produksi minyak pada bulan ini masih dibawah angka 800 ribu bph. Karena itu, Cepu sangat diandalkan untuk menambah lifting sehingga target tercapai. "Iya, di bawah 800, tapi nanti begitu Cepu naik kan bisa menutup. Kita berharap Cepu ini tidak terlambat," tuturnya.

Adapunb puncak produksi Blok Cepu akan berlangsung pada Agustus 2015. Dengan total produksi mencapai 165 ribu bph. "Kan setiap bulan di everage-nya. Cepu bulan agustus peak production," tutupnya.

Sesuai rencana pengembangan lapangan (Plan of Development/PoD), investasi di Proyek Banyu Urip mencapai lebih dari US$ 2,5 miliar, dengan rincian untuk pembangunan fasilitas produksi sebesar US$ 2,2 miliar dan pengeboran sumur sebanyak US$ 337 juta.

Pembangunan fasilitas dibagi ke dalam lima kontrak EPC (engineering, procurement, and construction/rekayasa, pengadaan dan konstruksi), yakni fasilitas produksi utama (Central Production Facility/CPF), pipa darat (onshore) 72 km, pipa laut (offshore) dan menara tambat (mooring tower), Floating Storage Off-loading (FSO) serta fasilitas infrastruktur.  

Kontrak kerja sama Blok Cepu ditandatangani pada 17 September 2005 dengan Mobil Cepu Limited (MCL) sebagai operator. MCL, anak perusahaan dari Exxon Mobil Corporation, memegang 45 persen saham partisipasi, bersama PT Pertamina EP Cepu yang memegang 45 persen saham dan Badan Kerja Sama PI Blok Cepu (BKS) dengan 10 persen saham. Cadangan minyak di Lapangan Banyu Urip diperkirakan sebesar 450 juta barel. (Pew/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya