Sekolah Dapat Meningkatkan Rasio Elektrifikasi

Ada sekitar 17.520 sekolah belum teraliri listrik.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 20 Mar 2015, 17:36 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2015, 17:36 WIB
Petugas PLN Tengah Menyambung Tegangan Listrik ke Sistem 20 KV
(Foto:Liputan6.com/Nurseffi Dwi Wahyuni)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyatakan, rasio elektrifikasi dapat ditingkatkan dengan melistriki sekolah. Sudirman mengatakan, saat ini rasio elektrifikasi Indonesia mencapai 84 persen, dan ditargetkan mencapai 99 persen pada 2019.

"Sebetulnya konsisten dengan rasio elektrifikasi yang kita punya sekarang 84 persen. Wilayah Indonesia yang belum dapat listrik kurang lebih belum baik dari wilayah keseluruhan," kata Sudirman, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (20/3/2015).

Menurut Sudirman, melistriki sekolah yang belum mendapatkan listrik dapat meningkatkan rasio elektrifikasi karena sekolah menjadi penghubung kelistrikan di wilayah yang belum terjamah listrik.

"Pintu masuk peningkatan rasio elektrifikasi ada demand side, daerah jauh terpencil jadi titik hub menumbuhkan listrik," ungkapnya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dasar dan Menengah  Anies Baswedan menyatakan dari 208 ribu sekolah yang ada, hanya 8,4 persen atau 17.520 sekolah belum teraliri listrik.

"Dalam catatan kita 208 ribu, dari elektrifikasi nasional  84 persen sekolah belum 8,4 persen sekolah di Indonesia," tutur Anies.

Anies merinci, sekolah yang belum mendapat listrik tersebut antara lain Sekolah Dasar (SD) dan  Sekolah Menengah Pertama (SMP) sekitar 14.992, sedangkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) 2.528 unit. "Memang ada di beberapa daerah harus dicek lebih jauh ada daerah yang sudah teraliri," kata Anies. (Pew/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya