Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia bakal kembali menerbitkan Samurai Bond pada 2015 setelah absen selama 3 tahun. Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Yusron Ihza Mahendra‎ mengatakan, samurai bond tersebut akan menjadi nilai tambah Indonesia di mata investor Jepang.
"Pola pikir mereka itu pola pikir investasi, di sana bunga uang (obligasi pemerintah) rendah sekali, hanya 0.01 persen, jadi simpan uang 1 juta Yen di Jepang bunganya tidak cukup untuk beli teh botol,"‎ ujar Ysuron di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (8/4/2015).
Yusron menjelaskan, pola seperti itu secara otomatis mendorong para pengusaha Jepang untuk melakukan ekspansi ke luar negeri yang dianggap memiliki potensi sangat tinggi. Untuk itu, mereka memilih Indonesia menjadi negara tujuan investasi. Pertama mengingat jumlah penduduknya yang sangat besar, pertumbuhan ekonominya dinilai cukup tinggi.
Advertisement
"Seperti samurai bond saya pikir mereka punya minat yang sangat tinggi," tegas dia.
Sebelumnya Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro mengungkapkan prospek penerbitan samurai bond ini sangat tinggi. "Hasilnya kehadiran surat utang kita bisa diterima pasar, cuma waktu penerbitannya dicari waktu yang terbaik, apapun kondisi globalnya," kata Bambang.
Bambang menegaskan, Amerika Serikat (AS) tengah melakukan normalisasi kebijakan moneter, sementara Jepang melanjutkan kebijakan quantitative easing (QA) yang membuka peluang bagi surat utang Indonesia dapat diterima di pasar Jepang dengan harga dan jangka waktu terbaik. (Yas/Ahm)