Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Taspen (Persero) berniat untuk meningkatkan porsi investasi langsung dari dana tunjangan hari tua (THT). Perseroan mengincar investasi langsung untuk infrastruktur khususnya jalan tol.
Namun, Direktur Utama Taspen Iqbal Latanro mengatakan, untuk meningkatkan porsi investasi sedang dalam kajian. Aksi korporasi ini menunggu regulasi dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
"Investasi langsung diperboleh 20 persen dalam THT tapi kita baru mencapai 5 persen. Karena unsur kehatian-hatian membuat lambat kita lagi menyepurnakan SOP," kata dia, Jakarta, Jumat (17/4/2015).
Saat ini, pihaknya mengaku total dana kelolaan Taspen mencapi Rp 142 triliun. Dari dana kelolaan tersebut terbagi menjadi dua yakni untuk dana pensiun dan tunjangan hari tua masing-masing sekitar Rp 70 triliun.
Untuk investasi THT sebanyak 60-70 persen berupa SUN, deposito 20 persen, sisanya saham dan reksadana. Untuk investasi langsung mengambil porsi yang minim. "Investasi langsung 0,83 persen dari total nilai investasi THT," ujarnya.
Di sisi lain, dia beralasan perubahan arah investasi lantaran mencari prospek yang lebih cerah. Deposito, dinilai sudah kurang menguntungkan karena tidak memberikan imbal hasil yang besar.
"Terdapat kecenderungan bunga akan turun, Taspen harus mempertahan yield imbas hasil. Kalau hanya deposito sulit untuk mencapai sesuai komitmen. Tahun ini yield 11 persen, bunga deposito 7,75 persen kalau tidak mencari alternatif berbahaya," tandas dia.
Sebagai informasi, Taspen membukukan laba sebesar Rp 3,46 triliun pada 2014. Laba ini naik 161,57 persen dibanding tahun sebelumnya sebanyak Rp 1,32 triliun. Kenaikan laba itu ditopang dari penurunan beban klaim dari sebelumnya Rp 5,42 triliun menjadi Rp 4,33 triliun. (Amd/Nrm)