KAA Jadi Momen Berantas Pencurian Ikan

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan menjadikan momen tersebut untuk memberantas pencurian ikan.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 21 Apr 2015, 20:47 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2015, 20:47 WIB
6 Kapal Asing Pencuri Ikan Menunggu Diledakan
Kapal-kapal itu terlihat sangat besar dan telah dilengkapi berbagai teknologi mumpuni dibandingkan kapal nelayan Indonesia. (Liputan6.com/Richo Pramono)

Liputan6.com, Jakarta Konferensi Asia Afrika (KAA) menjadi sarana untuk memperat hubungan negara Asia Afrika. Sejalan dengan itu, Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti menyatakan menjadikan momen tersebut untuk memberantas pencurian ikan (ilegal fishing).

Susi mengaku telah bertukar kontak untuk memperlancar informasi antar negara. Adapun, negara itu antara lain Vietnam dan Filipina.

"Hotline kalau ilegal fishing dari mana, terus kapal dari mana, indikasinya akan kasih kita. Hotline itu tukeran handphone kita juga ada, crisis center, satgas," kata dia, Jakarta, Selasa (21/4/2015).

Susi menuturkan, ilegal fishing telah menjadi musuh bersama. Kini, setiap negara telah sadar dan akan memperkuat pengamanan supaya tidak terjadi ilegal fishing.

"Di Filipina juga sudah pakai VMS, sekarang sadar. Dengan kejadian-kejadian yang terjadi," kata dia.

Tak jauh beda dengan Filipina, Vietnam pun juga akan memberikan sanksi tegas terhadap pencuri ikan. Susi menuturkan, pemerintah Vietnam memberikan sanksi jika memasuki wilayah negara lain.

"Vietnam juga sama, mereka akan menekankan sanksi untuk mereka yg melanggar. Jadi mereka masuk negara kita kena sanksi. Mau menegakan kepatuhan nelayan supaya tidak masuk teritorial," tandas dia. (Amd/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya