Liputan6.com, Jakarta - Program Sejuta Rumah menawarkan Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) sebesar satu persen dengan bunga lima persen. Program ini membidik Masyarakat Berpengasilan Rendah (MBR), termasuk buruh atau pekerja.
Demikian disampaikan Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI), Eddy Hussy saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Minggu (3/5/2015). "Kita ingin uang muka KPR FLPP satu persen dengan bunga lima persen seperti yang sudah dijanjikan pemerintah," tegas dia.
Uang muka KPR FLPP satu persen, sambung Eddy, telah diimplementasikan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) per 1 Maret 2015. "Syaratnya mendapatkan yang penting punya pekerjaan dan gaji jelas, bisa mencicil. Jadi seperti persyaratan memperoleh KPR seperti biasa," ucap dia. Â
Advertisement
Sementara untuk anggaran FLPP dari pemerintah, dia mengaku tidak masalah. Padahal Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman (Apersi) Eddy Ganefo pernah mengatakan anggaran FLPP belum ada kepastian. Dari kebutuhan Rp 52 triliun untuk 500 unit rumah, baru tersedia Rp 5,1 triliun.
"Masalah anggaran FLPP saya rasa tidak ada masalah. Kami juga berkoordinasi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pihak perbankan," ujar Eddy Hussy.
REI, kata dia, berkomitmen membangun hunian dengan target 200 ribu unit per tahun. Namun Eddy memastikan target tersebut tidak akan terselesaikan pada tahun ini. "Sebanyak 200 ribu unit rencana kami setiap tahun, tapi untuk tahun ini tidak akan tercapai karena ini saja sudah masuk Mei," jelasnya. (Fik/Ahm)