Liputan6.com, Chicago - Harga emas berjangka mencatatkan kenaikan di awal pekan seiring pelaku pasar menanti rilis hasil pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS)/The Federal Reserve pada April. Ditambah sentimen pembayaran utang Yunani kepada Dana Moneter Internasional (IMF) pada Juni 2015.
Harga emas untuk pengiriman Juni 2015 naik US$ 2,30 atau 0,2 persen ke level US$ 1.227,60 per ounce. Pergerakan harga emas positif selama empat sesi perdagangan terakhir sehingga berada di level tertinggi sejak 10 Februari. Sementara itu, harga perak untuk pengiriman Juli mengaut 1 persen ke level US$ 17.732 per ounce.
Sentimen pembayaran utang Yunani menjadi fokus pelaku pasar. "Keseriusan Yunani semakin jelas. Secara teknikal, pekan ini juga menjadi sangat penting bagi emas," kata Kepala Riset Secular Investor, Taki Tsaklanos, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Selasa (19/5/2015).
Advertisement
Sementara itu, secara teknikal harga emas telah menyentuh resistance atau level atas penting dengan bergerak di kisaran US$ 1.223- US$ 1.250.
Ke depan, pergerakan harga emas akan tergantung dari respons pasar terhadap rilis hasil pertemuan The Federal Reserve. Rilis itu akan diumumkan pada Rabu pekan ini. Pelaku pasar mencari petunjuk kapan The Federal Reserve menaikkan suku bunganya.
Di sisi lain, indeks Dolar naik tajam di awal pekan. Dolar menguat membebani harga komoditas yang dihargai dalam dolar karena membuat komoditas semakin mahal bagi pengguna mata uang lainnya.
"Meski demikian indeks dolar cennderung turun lebih dari empat persen hingga kini. Ini dapat jadi momentum lepas dolar, dan membeli emas. Saya pikir harga emas akan cenderung naik dalam 2-3 tahun ke depan," kata Gijsbert Groenewegen, Analis Gold Arrow Partners. (Ahm/)