Liputan6.com, Jakarta - Indonesia tengah mempersiapkan sebuah terminal petikemas yang diklaim bakal menggunakan sistem teknologi serba canggih yang didukung kehadiran sarana monorel khusus, Terminal Murtipurpose Teluk Lamong.
Berbicara mengenai pengembangan Pelabuhan Teluk Lamong, Direktur Utama PT Pelindo III (Persero) Jarwo Surjanto menjelaskan pelabuhan tersebut akan lebih banyak melakukan pekerjaan secara otomatis.
"Teluk Lamong serba otomatis dan elektronik, tidak ada cincai-cincai dan tidak ketemu orang," terang Jarwo di kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Jakarta, Selasa (19/5/2015).
Advertisement
Dengan berbagai sistem elektronik canggih di Teluk Lamong, pihak pengelola akan mengetahui pihak mana saja yang kinerjanya tidak baik, khususnya jika terjadi kemacetan. Sementara untuk target Dwelling Time (waktu tunggu bongkar muat), Jarwo berharap dapat memenuhi target pemerintah.
"Minimal harus memenuhi target pemerintah yaitu 4-7 hari untuk jalur internasional,"
Jarwo menerangkan, selama ini Pelabuhan Teluk Lamong belum menjadi jalur internasional dan baru melayani jalur domestik saja. Sementara Pelabuhan Tanjung Perak mampu melayani pelayaran internasional lantaran memiliki fasilitas yang mumpuni, meski masalahnya justru terjadi di jalur domestik.
"Kemarin sebelum Pelabuhan Teluk Lamong jadi, waktu tunggunya 1,5-2 hari, tetapi sekarang sudah terurai," tandasnya.
(Sis/Ndw)