Liputan6.com, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) hari ini menggelar sidang Paripurna terkait Pokok-pokok Pembicaraan Pendahuluan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2016.
Wakil Ketua DPR, Taufik Kurniawan mengatakan, penyampain draf awal tersebut akan disampaikan langsung oleh Menteri Keuangan Bambang Brojonegoro pada Rabu (20/5/2015), di ruang Paripurna Nusantara II kompleks Parlemen, Senayan Jakarta.
"Ini sangat penting dalam proses transisi. Dalam rapat juga sudah disampaikan, silahkan pemerintah memasukkan prioritas-prioritas program pemerintah didalam nomenkltur 2016," kata Taufik Kurniawan saat dijumpai di Gedung, DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (20/5/2015).
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini menuturkan, sidang paripurna ini sebagai titik awal bagi pemerintahan Jokowi-JK menyampaikan draf awal anggarannya. "ini karena pada saat APBN-Perubahan 2015 itu APBN transisi, sehingga APBN 2016 otomatis sudah full program pemerintah Pak Jokowi-JK," tutur Taufik.
Nantinya, lanjut Taufik, Presiden Joko Widodo juga bakal dijadwalkan akan menyampaikan RAPBN tahun 2016 di hadapan sidang paripurna DPR RI pada 15 Agustus 2015. "Baru nanti pada 15 agustus, itu nanti pengantar nota keuangan secara resmi dalam pidatoo kenegaraan," tandas Taufik Kurniawan.
Asumsi Makro
Dalam rancangan dasar APBN 2016, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 6 persen hingga 6,6 persen. Menengok ke belakang, asumsi pertumbuhan ekonomi di 2016 tersebut lebih tinggi jika dibanding tahun ini yang ada di level 5,7 persen.
"Jadi target pertumbuhan ekonomi tersebut adalah asumsi awal perkiraan indikator makro 2016 dalam bentuk range," kata Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani.
Ia menambahkan, dalam rancangan asumsi makro 2016, inflasi ditargekan antara 3 persen hingga 5 persen sedangkan berdasarkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015, tingkat inflasi ditargetkan berada di kisaran 5 persen.
Tingkat bunga Surat Pembendaharaan Nagar (SPB) 3 bulan ditargetkan 4 persen hingga 6 persen, sedangkan nilai tukar rupiah diperkirakan berada di level Rp 12.700 per dolar AS hingga Rp 13.100 per dolar AS.
Untuk harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP), pemeirntah merancang US$ 60 per barel hingga US$ 80 per barel. Sedangkan target lifting minyak mencapai 830 ribu barel per hari hingga 850 ribu barel per hari. (Taufiqurrohman/Gdn)
DPR Segera Sahkan APBN 2016
Presiden Joko Widodo bakal menyampaikan asumsi makro dalam RAPBN 2016 di hadapan sidang paripurna DPR RI pada 15 Agustus 2015.
diperbarui 20 Mei 2015, 11:34 WIBDiterbitkan 20 Mei 2015, 11:34 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Mengulik Khasiat Madu dan Garam, Perawatan Beruntusan di Dahi yang Hits di TikTok
Cikarang Dry Port jadi Tempat Favorit Industri Otomotif Ekspor Perdana
Apa Itu Tanah Haram: Panduan Lengkap Pengertian, Sejarah hingga Keistimewaannya
Olahraga Sederhana 30 Menit Ini Dijamin Bantu Turunkan Berat Badan dengan Cepat
Donald Trump Jilid 2, Bagaimana Nasib Kebijakan Luar Negeri AS?
Bos Kripto Ini Minta Donald Trump Segera Pecat Ketua SEC Gary Gensler
Berikut Spesifikasi Lengkap MPV Listrik Maxus Mifa 7 dan 9
Apa Itu Kurikulum Deep Learning, Begini Bocoran Mendikdasmen
Sparkling Adalah Minuman Berkarbonasi, Ketahui Perbedaannya dengan Soda
Atnike Nova Sigiro: Pelanggaran HAM di IKN dan PSN Umumnya Terkait Tata Kelola Tanah dan SDA
Projo Nilai Jokowi Layak Jadi Ketum Partai
Manchester United Sudah Siapkan Rencana untuk Januari 2025, Bakal Angkut 2 Pemain