Pertagas Pilih Kereta Api Buat Angkut Pipa Gas Jalur Gresem

Pipa gas berdiameter 28 inchi dengan panjang 12 meter tersebut diangkut oleh kereta barang dari Kawasan Bandar Samudera, Cilegon, Banten.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 24 Mei 2015, 20:45 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2015, 20:45 WIB
Ilustrasi pipa gas
ilustrasi pipa Gas

Liputan6.com, Jakarta - Proyek pembangunan transmisi pipa gas Gresik-Semarang (Gresem) milik PT Pertamina Gas (Pertagas) terus mengalami kemajuan. Sebanyak 108 pipa yang akan digunakan untuk pembangunan proyek tersebut telah sampai di Stasiun Kereta Api Alastua, Semarang, Jawa Tengah pada minggu (24/5/2015).

Corporate Secretary PT Pertamina Gas, Adiatma Sardjito menjelaskan, pipa-pipa gas berdiameter 28 inchi dengan panjang 12 meter tersebut diangkut oleh kereta barang yang diberangkatkan dari Kawasan Bandar Samudera, Cilegon, Banten. "Ini kali pertama kami menggunakan moda kereta api dalam mengangkut pipa," ujar Adiatma seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Minggu (24/5/2015)

Setibanya di Stasiun Alastua, seluruh pipa langsung dilakukan unloading ke tempat penampungan sementara (stock yard) yang telah disiapkan di sekitar stasiun tersebut. Rencananya selain Alastua, terdapat 4 stasiun lagi yang akan dijadikan stock yard.

Pemilihan moda transportasi kereta api ini, menurut Adiatma, diambil oleh pihak kontraktor proyek pipa transmisi gas Gresik-Semarang yakni Konsorsium Wika, Rabana dan Kelsri. "Karena dinilai lebih efisien dan efektif," jelas Adiatma.

Semula, rangkaian kereta barang ini terdiri dari 20 gerbong dengan masing-masing membawa 9 pipa. Namun, hanya 12 gerbong yang tiba di Stasiun Alastua. Adapun 8 gerbong sisanya masih terkendala di Stasiun Waruduwur, Cirebon, Jawa Barat.

Pipa-pipa ini rencananya akan digunakan dalam Proyek pipa transmisi gas Gresik–Semarang, milik Pertagas. Pipa transmisi ini bakal dibangun sepanjang sekitar 270 kilometer (km), melewati 2 propinsi  yaitu Jawa Timur dan Jawa Tengah serta melewati 7 Kota atau Kabupaten yaitu Gresik, Lamongan, Bojonegoro,  Blora, Grobogan, Demak, dan Semarang.

Menurut Adiatma, rencananya alokasi gas didapatkan dari excess gas dari Jawa Timur, dan selanjutnya rencananya akan dipenuhi dari Lapangan Tiung Biru – Jambaran milik PT Pertamina EP, mulai tahun 2019.

Tujuan pembangunan pipa transmisi gas Gresik-Semarang guna memenuhi kebutuhan energi bagi daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah. "Sehingga nantinya diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di dua daerah tersebut," tutup Adiatma. (Pew/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya