Tak Ada Manfaatnya Indonesia Kembali Jadi Anggota OPEC

Rencana Indonesia untuk masuk lagi dalam keanggotaan OPEC dinilai sia-sia.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 25 Mei 2015, 09:42 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2015, 09:42 WIB
Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC)
Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC)

Liputan6.com, Jakarta Rencana Indonesia untuk masuk lagi dalam keanggotaan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak  (OPEC) dinilai sia-sia. Pasalnya dalam OPEC tak ada kegiatan jual beli minyak sehingga harapan pemerintah agar dapat kemudahan dalam memperoleh minyak hanyalah semu.

"Sebagai observer (pemantau) untuk apa? Karena kalau untuk beli minyak dari negara penghasil, tidak ada kegiatan di sana melakukan itu. Jadi ya kalau saran saya tanya ke orang-orang yang tahu OPEC-lah," kata Ketua Komisi VII DPR Kardaya Warnika, Senin (25/5/2015).

Menurut Kardaya, tidak ada manfaat yang didapat jika Indonesia kembali menjadi anggota OPEC, bahkan ia mengkhawatirkan Indonesia nantinya akan dikecewakan jika sudah masuk dalam lembaga tersebut.

"Ya tidak ada apa-apanya (manfaat). Orang sampai di sana nggak diladenin, malah kemungkinan besar ditolak," tuturnya.

Kardaya yang sudah berpengalaman berkecimpung dalam OPEC selama 10 tahun mengungkapkan, jika niat pemerintah ingin mendapat kemudahan dalam memperoleh minyak, seharunya langsung mendatangi negara produsen minyak bukan menjadi anggota OPEC.

"Bukan ke OPEC, itu salah. Itu seperti cari pasar beras di pasar buah," ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengungkapkan, tujuan Indonesia menjadi negara OPEC untuk mengikuti perkembangan pasar. Pasalnya, saat ini Indonesia tertinggal informasi pasar minyak dan gas dunia.

Selain itu, jika Indonesia menjadi anggata pengekspor minyak dapat menutup terjadinya praktik spekulan dalam pengadaan minyak untuk Indonesia. Pasalnya, sebagai pembeli akan semakin dekat dengan penjual.

"Itu bagian dari menutup celah, karena muncul jarak pembeli dan penjual lebar. Kita mendekat," tutupnya. (Pew/Ndw)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya