Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan mengimpor sapi sebesar 270 ribu ekor dari Australia guna mengantisipasi kenaikan harga daging selama Ramadhan dan jelang Hari Raya Idul Fitri.
Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengatakan, pembukaan keran impor ini telah dilakukan secara bertahap. "Kita bukan mau impor lagi, tapi itu sudah diputuskan dan dilaksanakan secara bertahap," ujar Rachmat di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (12/6/2015).
Rachmat menjelaskan, impor ini dilakukan karena melihat produksi lokal yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri terutama saat periode puasa dan lebaran yang selalu mengalami peningkatan permintaan.
Advertisement
"Tetapi karena kebutuhan suplai sapi itu belum bisa mencukupi," tandasnya.
Sebelumnya Kementerian Perdagangan telah menerbitkan izin impor sapi bakalan dan sapi potong dalam rangka menyambut puasa dan Lebaran 2015. Izin itu telah diberikan kepada para importir terdaftar. Tujuan impor tersebut mengantisipasi permintaan jelang puasa dan Lebaran serta stabilisasi harga.
Pemerintah telah mengeluarkan izin impor 100 ribu ekor sapi dari Australia selama kuartal I 2015. Manajer Operasi Frontier International Ashley James mengatakan, para eksportir Australia berharap dapat mengekspor lebih ke Indonesia. Dengan izin impor 100 ribu ekor sapi tersebut memang bukan kabar baik yang dibayangkan. Para eksportir Australia mengharapkan dapat mengirim 150 ribu-160 ribu ekor sapi ke Indonesia. (Dny/Ahm)