Sigit Pramono Pimpin Asosiasi Bankir se-ASEAN

Indonesia yang diwakili Sigit Pramono akan memimpin Asosiasi Bankir se-Asia Tenggara atau ASEAN Bankers Association (ABA).

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 14 Jun 2015, 21:31 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2015, 21:31 WIB
Sigit Pramono akan memimpin ASEAN Bankers Association (ABA).(Foto: Pajak.go.id)
Sigit Pramono akan memimpin ASEAN Bankers Association (ABA).(Foto: Pajak.go.id)

Liputan6.com, Singapura - Indonesia yang diwakili Sigit Pramono akan memimpin Asosiasi Bankir se-Asia Tenggara atau ASEAN Bankers Association (ABA) untuk dua tahun ke depan. Sigit Pramono yang juga merupakan Ketua Umum Perhimpunan Bank-bank Nasional (Perbanas) resmi ditunjuk sebagai Presiden ABA untuk periode 2015-2017 pada “45th ASEAN Banking Council Meeting” di Singapura, Jumat 12 Juni 2015.

Sigit Pramono menjadi Presiden ABA menggantikan In Channy. In Channy merupakan bankir asal Kamboja yang saat ini juga tercatat sebagai Ketua Umum Asosiasi Perbankan Kamboja.

Sigit Pramono menuturkan, kepemimpinan Indonesia pada ABA kali ini menjadi sangat penting mengingat mendekati era pasar bebas ASEAN, yang untuk sektor perbankan dan jasa keuangan akan mulai diberlakukan pada tahun 2020.

Salah satu isu strategis yang akan dikembangkan Indonesia pada forum ABA adalah perlunya negara-negara di Asia Tenggara memiliki satu sistem pembayaran yang terintegrasi dan berlaku regional.

“Ini memang bukan pekerjaan mudah. Tapi akan lebih baik jika diiniasi sejak dini,” ujar Sigit Pramono di Singapura, Jumat, 12 Juni 2015, usai terpilih sebagai Presiden ABA dalam keterangannya, Minggu (14/6/2015)

ABA adalah Asosiasi Bankir ASEAN yang didirikan pada tahun 1976. Dari awal berdiri terdiri dari lima anggota, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand, sekarang menjadi 10 anggota. Tahun 1984 anggotanya bertambah setelah Brunei Darussalam turut bergabung sebagai anggota.

Pada tahun 1995, Vietnam menyusul bergabung sebagai anggota ketujuh, dan pada Mei 1999 giliran Kamboja yang bergabung menjadi anggota kedelapan. Pada Juli 2001, Myanmar diterima sebagai anggota kesembilan. Dan pada 2004, Asosiasi Bankir Laos menjadi anggota kesepuluh. (Ndw/Igw)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya