Dewan Minta E-Government Digarap BUMN Nasional

Menteri Rini Soemarno diminta lebih mempercayakan penempatan pusat data di Indonesia melalui upgrade BUMN Telekomunikasi.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 16 Jun 2015, 11:29 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2015, 11:29 WIB
e-Government? Indonesia Sangat Butuh Pengamanan Sistem
Indonesia yang sedang merintis pembangunan e-Government harus serius menanggapi peringatan dini dari Edward Snowden.

Liputan6.com, Jakarta - Pilihan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno yang menggandeng Singapura untuk menggarap pusat data dan informasi penting pemerintahan Indonesia disayangkan.

Menteri Rini Soemarno dinilai seharusnya lebih mempercayakan penempatan pusat data tersebut di Indonesia dengan melakukan upgrade BUMN Telekomunikasi.

“Bukan ditempatkan di luar, tapi lakukanlah upgrade BUMN bidang telekomunikasi," jelas anggota DPR Masinton Pasaribu di Jakarta, Selasa (16/6/2015).

Dia menilai, Rini tidak mempertimbangkan tentang kebocoran rahasia negara yang peluangnya terbuka lebar. “Kenapa kok ditaruh di luar negeri, kalau di dalam negeri bisa, ini membuka peluang kebocoran rahasia negara,” lanjut dia.

Sebelumnya, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dan Telecommunication Limited (SingTel) membentuk perusahaan patungan untuk menggarap e-government.

Perusahaan patungan dengan komposisi saham 60 persen dan 40 persen berada di kawasan Jurong, Singapura. Menteri Rini Soemarno dan petinggi PT Telkom baru-baru ini meresmikan Data Center Telin-3 yang berada di Jurong, Singapura itu.‎‎

Pengamat Komunikasi Politik Universitas Hasanudin, Aswar Hasan meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperhatikan kinerja para bawahannya.

Seperti tak membiarkan Rini mengambil kebijakan mempercayakan penggarapan pusat data dan informasi penting pemerintahan Indonesia yang justru menggandeng Singapura.‎(Amd/Nrm)



POPULER

Berita Terkini Selengkapnya