Masuk Ramadan, Tingkat Hunian Hotel Menurun

Okupansi hotel akan kembali normal seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri.

oleh Septian Deny diperbarui 18 Jun 2015, 11:45 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2015, 11:45 WIB
harper Hotel Bali

Liputan6.com, Jakarta - Tingkat hunian atau okupansi kamar hotel selama bulan Ramadan diperkirakan akan mengalami penurunan signifikan jika dibanding dengan bulan-bulan biasa. Alasan banyak perusahaan yang memilih berkegiatan atau mengadakan acara di luar bulan puasa.

Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Haryadi Sukamdani mengatakan, peningkatan okupansi justru terjadi jelang masuknya bulan puasa. Namun ketika memasuki Ramadan, tingkat hunian kamar langsung menurun.

"Biasanya pas puasa pasti turun. Menjelang puasa ramai, karena orang mau bikin acara sebelum puasa, okupansi bisa di atas 70 persen. Tapi pas puasa langsung drop," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Kamis (18/6/2015).

haryadi memperkirakan, saat puasa seperti ini, tingkat hunian hotel hanya sekitar 50 persen. Itu pun hanya untuk hotel-hotel yang berada di kota-kota besar.

"Selama puasa biasanya kalau seperti di Jakarta running-nya antara 50 persen hingga 55 persen. Tapi kalau di daerah bisa lebih rendah lagi," lanjut dia.

Menurut Haryadi, okpansi hotel akan kembali normal seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri. Pasalnya saat itu masyarakat mulai efektif bekerja dan berkegiatan setelah libur lebaran.

"Tapi biasanya seminggu setelah hari raya langsung naik lagi karena banyak kegiatan yang momentnya menunggu puasa selesai," tandas dia. (Dny/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya