Kementerian ESDM Serius Kembangkan Energi Terbarukan

40 persen dari total dana Rp 25 triliun akan digunakan untuk mengembangkan energi baru terbarukan.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 24 Jun 2015, 22:23 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2015, 22:23 WIB
Pemerintah Bakal Cabut Izin Usaha Bila Tak Campur 15% BBN
Kementerian ESDM juga akan terus mengawasi proses pencampuran biodiesel sebesar 15 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menganggarkan Rp 25 triliun untuk Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2016. Dana itu sebanyak 40 persen dialokasikan untuk mengembangkan Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (EBTKE).

Direktur Jenderal EBTKE ESDM Rida Mulyana mengatakan, dengan porsi yang besar diharapkan untuk memaksimalkan EBTKE. Selain itu juga mengurangi pemakaian energi fosil.

"Rencananya Pak Sudirman (Menteri ESDM) sebagai bentuk keseriusan pemerintah memajukan energi terbarukan. Itu juga direpresentasikan dengan naiknya APBN  ke Dirjen EBTKE. Maksudnya adalah agar kita secara bersama ikut memajukan peran energi terbarukan untuk menggantikan energi fosil yang selama ini mendominasi," kata dia, di Jakarta, Rabu (24/6/2015).

Rida mengatakan, alokasi yang besar digunakan untuk menghindari ketergantungan terhadap impor.

"Bentuknya seperti apa ya nanti. Selain juga menyediakan listrik untuk yang di daerah-daerah  tertinggal, kita juga sekarang untuk mengurangi ketergantungan terhadap luar negeri. Misalkan prototype yang solar cell itu kebanyakan masih impor. Ya percuma kita jago memasang saja. Pak Sudirman kemarin bilang kalau perlu bikin pabriknya dulu. Begitu pun turbin angin dan seterusnya," jelas dia.

Sebelumnya, Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, meski anggaran 2015 baru berjalan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Menteri dan pimpinan lembaga untuk menyusun anggaran 2016.

Dalam menyusun anggaran tersebut harus dirombak secara keseluruhan sehingga Kementerian Lembaga tak boleh mengekor susunan yang sudah dirancang tahun sebelumnya.

"Beliau menekankan, jangan semata-mata menggunakan tata cara postur APBN tahun lalu sebagai pedoman, kadang sederhana nambah 10 persen jadi pedoman. Lakukan penelaahan kalau memerlukan perubahan fundamental," kata Sudirman pada 17 April 2015.

Sudirman mengungkapkan, perubahan fundamental yang akan dilakukan Kementerian ESDM dengan mengedepankan sektor EBTKE. Pasalnya, energi baru akan menjadi andalan ketahanan energi Indonesia.  Selain itu, konservasi energi perlu dilakukan untuk menghemat energi lebih baik.

"Postur anggaran 2016 akan memprioritaskan pembangunan EBT jadi prioritas. Kalau selama ini EBT jadi sisipan saja, jadi pelengkap, nanti kami lihat alokasi berikan untuk EBT," tutur Sudirman.

Ia menambahkan, Kementerian ESDM akan meningkatkan anggaran dari Rp 15 triliun  menjadi Rp 25 triliun dalam rencana pengajuan anggaran pada 2015.

"Itu 40 persen. Maka berapa pun yang diperoleh dari Presiden dan banggar. Kami akan menempatkan 40 persen untuk EBT," tandasnya. (Amd/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya