Liputan6.com, Jakarta - Persaingan di pasar layanan Teknologi Informasi (TI), khususnya data center di tanah air ketat. TelkomSigma, salah satu pemain yang menguasai sekitar 35 persen pangsa pasar dari data center di tanah air, mulai tahun depan sepertinya harus bersiap menghadapi kedatangan pemain baru seperti PT Multipolar Technology Tbk (MLPT).
Melalui anak usahanya, PT Graha Teknologi Nusantara (GTN), pada Kamis pekan lalu, Multipolar Technology mulai melakukan groundbreaking pembangunan GTN Data Center Tier/Rate 4 Ready seluas 2.000 meter persegi di Lippo Cikarang. GTN Data Center yang hadir dengan konsep ”green data center” diharapkan siap beroperasi pada April 2016.
“Kami tahu pesaing banyak yang berdatangan di bisnis data center serta TI secara keseluruhan, namanya bisnis, tentu ada persaingan. TelkomSigma tetap akan agresif juga, silahkan saja mencoba mengejar,” ujar Direktur Enterprise dan Business Services Telkom TelkomSigma, Muhammad Awaluddin seperti dikutip Senin (6/7/2015).
Dia memastikan, perseroan akan tetap melakukan ekspansi kapasitas dari data center TelkomSigma menjadi 100 ribu meter persegi dari sekitar 53 ribu meter persegi saat ini.
Guna mewujudkan ambisi memiliki kapasitas data center 100 ribu meter persegi, TelkomSigma mengalokasikan belanja modal secara multi years sejak beberapa tahun lalu dengan nilai Rp 1 triliun. Hingga 2014, dana itu sudah terserap sekitar Rp 600 miliar.
“Ekspansi kapasitas bisa dengan membangun baru dari STO milik Telkom. Selain itu kita tengah transformasi TelkomSigma menjadi fokus di Fully IT Outsoursing. Jadi, anak usaha ini akan memberikan layanan TI secara end to end service,” tutur dia.
Dia mengatakan, transformasi ini bagian dari penataan portofolio layanan yang dimiliki TelkomSigma. “Biasanya mengerjakan solusi TI itu sebagian karena terganjal lisensi dan lainnya. Sekarang semua diserahkan ke TelkomSigma mulai dari Business Inteleigent, nanti mereka yang maju menggarap,” pungkasnya.
Dalam catatan, pertumbuhan bisnis TelkomSigma selalu diatas industri yang bergerak dikisaran 15 persen-20 persen. Tahun ini anak usaha Telkom ini membidik pendapatan sekitar Rp 2,5 triliun hingga Rp 3 triliun.
Pasokan pendapatan berasal dari bisnis Sistem Integrasi (SI) yakni sekitar 50 persen, Data Center (35 persen), dan Cloud Commputing (15 persen).(Nrm/Gdn)
Cara TelkomSigma Hadapi Ketatnya Persaingan Bisnis TI
TelkomSigma mengalokasikan belanja modal secara multi years sejak beberapa tahun lalu dengan nilai Rp 1 triliun.
diperbarui 06 Jul 2015, 15:41 WIBDiterbitkan 06 Jul 2015, 15:41 WIB
Setiap tahun tercatat lebih dari 300 ribu permintaan Izin Stasiun Radio (ISR) diajukan para operator.... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 Jawa Tengah - DIYAsam Urat Tinggi? Coba Aneka Jus Ini
4 Jawa Tengah - DIYInilah 5 Makanan di Sekitar Kita yang Bisa Turunkan Kolesterol
5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kebakaran Hebat Gudang Mebel di Tambun Bekasi, Sempat Terdengar Ledakan
Trailer Film Pengepungan di Bukit Duri Dirilis, Jadi Film ke-11 Joko Anwar
Link Live Streaming Liga Inggris Arsenal vs Manchester City, Segera Mulai di SCTV dan Vidio
Hasil Liga Inggris Manchester United vs Crystal Palace: Tren Kemenangan Setan Merah Terhenti
Takbir 5 Kali dalam Sholat Jenazah, Batal atau Tidak? Begini Kata Gus Baha
Kebakaran Kembali Landa Permukiman di Manggarai Jaksel, 27 Unit Mobil Damkar Dikerahkan
Jurus PLN EPI Kurangi Emisi Karbon di Jakarta
Kebakaran Hebat Landa Gudang Mebel di Tambun Bekasi, 12 Unit Damkar Diterjunkan
Apa Arti Masyaallah Tabarakallah: Makna, Manfaat, dan Waktu Mengucapkannya yang Tepat
Rencana Menhut Raja Juli Antoni Buka 20 Juta Hektare Hutan untuk Pangan dan Energi Disorot Media Jepang
Indonesia Bakal Punya 10 Kejuaraan Pacuan Kuda Sepanjang 2025
Peneliti UGM Desak Pemerintah Awasi Harga Tiket Jelang Lebaran