Prancis Diajak Ikut Sayembara Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Pemerintah siap menggelar beauty contest guna menjaring investor yang tertarik membangun kereta super cepat Jakarta-Bandung.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 15 Jul 2015, 10:01 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2015, 10:01 WIB
7 Negara dengan Teknologi Kereta Api Tercepat di Dunia
Negara-negara ini telah mengalahkan Indonesia dalam hal teknologi kereta api cepat. Apa saja?

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintahan siap menggelar beauty contest guna menjaring investor yang tertarik membangun kereta super cepat Shinkansen Jakarta-Bandung. Rencananya pemerintah akan mengundang Perancis untuk mengikuti sayembara ini, selain China dan Jepang.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Andrinof Chaniago mengatakan, proyek kereta Shinkansen rute Jakarta-Bandung masih dalam pembahasan proposal. Pencarian investor akan melalui sebuah beauty contest atau sayembara.

"Proyek kereta super cepat hampir tiap minggu dirapatkan. Beauty contest baru mau dibuka," ujar diaseperti ditulis Rabu (15/7/2015).

Menurut Andrinof, sayembara atau beauty contest ini terbuka bagi investor asal manapun yang berkomitmen membangun megaproyek senilai Rp 60 triliun itu. Saat ini proposal yang baru masuk ke pemerintah berasal dari Jepang dan China.

"Terbuka buat negara lain, bahkan kita mau undang investor Prancis. Kalau ada yang kurang, kita undang juga investor dari negara lain," ucapnya.

China, kata Andrinof sedang mengerjakan studi kelayakan (feasibility study/FS) kereta super cepat Jakarta-Bandung. Sebelumnya Jepang sudah lebih dulu menyelesaikan FS untuk proyek yang sama. Namun pemerintah ingin 'mengadu' FS tersebut untuk mencari yang terbaik dan menguntungkan bagi Indonesia.

"Tapi kita enggak akan bergantung dari FS China dan Jepang saja. Nanti kita akan bikin FS kajian khusus untuk me-review FS yang sudah ada, jadi bisa saja FS China dan Jepang buat masukan saja atau digabung-gabung pun bisa," jelas dia.

Pastinya, diakui Andrinof, FS China dan Jepang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Persamaannya hanya terletak pada skema pembiayaan yang hampir mirip, baik penawaran bunga maupun jangka waktu pengembalian atau tenor. (Fik/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya