Ini Pesan Jonan ke Maskapai Jika Ada Penutupan Bandara

Menhub Ignasius Jonan mengimbau seluruh maskapai di Tanah Air untuk lebih aktif menginformasikan penutupan bandara.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 24 Jul 2015, 21:58 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2015, 21:58 WIB
Ignatius Jonan
Ignatius Jonan (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Sidoarjo - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengimbau kepada seluruh maskapai di Tanah Air untuk lebih aktif menginformasikan penutupan bandar udara (bandara) agar calon penumpang memiliki pilihan moda transportasi yang digunakan sebelum pergi.

"Maskapai harus seawal mungkin memberitahukan jika ada penutupan di bandara," tuturnya saat mengelar inspeksi arus balik di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jumat (24/7/2015).

Dia juga meminta maskapai tidak membatasi pilihan calon penumpang terkait kompensasi akibat penutupan bandara, antara refund atau mengembalikan sejumlah uang seharga tiket dan reschedule atau penjadwalan ulang keberangkatan.

"Jadi beri pilihan ke calon penumpang maunya seperti apa. Satu lagi, jangan janji yang tidak ada," imbuhnya.

Jonan menyarankan maskapai memperbaiki sistem yang memiliki keterkaitan dengan penjualan tiket secara dalam jaringan (online). "Semisal, kalau ada penutupan bandara maka informasikan ke penjualan online sehingga tidak ada penjualan tiket pada jam tersebut," lanjutnya.

Beberapa hari terakhir ini, di sejumlah bandara kerap dilakukan buka tutup hingga berpengaruh pada aktifitas penerbangan akibat abu vulkanis Gunung Raung, antara lain Bandara Internasional Ngurah Rai Bali, Bandara Internasional Lombok dan Bandara Internasional Juanda Surabaya.

Kemudian, Bandara Abdulrachman Saleh Malang, Bandara Blimbingsari Banyuwangi, Bandara Notohadinegoro Jember serta Bandara Trunojoyo Sumenep di Madura.

Bahkan, sampai saat ini yang masih mengalami penutupan dan penghentian aktifitas penerbangan adalah Bandara Abdulrachman Saleh Malang dan Bandara Notohadinegoro Jember.

"Karena ini faktor alam dan bencana maka semua pihak, khususnya calon penumpang harus bersabar. Kalau buru-buru, lebih baik cari moda transportasi lain," katanya.

Jonan mengakui akibat erupsi Gunung Raung yang lokasinya berada di tiga kabupaten di Jawa Timur, yakni Jember, Bondowoso dan Banyuwangi, berimbas kepada penundaan penerbangan.

Sementara itu, atas nama pemerintah pusat ia juga menyampaikan apresiasinya kepada manajamen Bandara Ngurah Rai dan Juanda yang dipandangnya siap mengantisipasi penutupan akibat erupsi Gunung Raung.

"Ia juga mendapat laporan bahwa sudah ada bus atau kendaraan lain untuk calon penumpang yang memilih menggunakan moda transportasi darat karena batal menumpang pesawat," pungkasnya. (Dian Kurniawan/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya