Erupsi Gunung dan Gempa Tak Surutkan Minat Turis Domestik

Erupsi gunung dan gempa yang terjadi di Indonesia nyaris tidak mempengaruhi wisatawan domestik untuk berlibur ke objek-objek wisata.

oleh Septian Deny diperbarui 01 Agu 2015, 10:14 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2015, 10:14 WIB
20150715-Erupsi Gunung Raung-Jember
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam sebulan terakhir, kondisi alam Indonesia menunjukan banyak gejolak, mulai dari erupsi pada beberapa gunung berapi dan terakhir gempa yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.

Namun, aktivitas alam seperti ini dinilai tidak berdampak signifikan terhadap sektor pariwisata di Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Promosi Kepariwisataan Dalam Negeri Kementerian Pariwisata, Tazbir.

Dia mengatakan, erupsi gunung dan gempa yang terjadi di Indonesia nyaris tidak mempengaruhi wisatawan domestik untuk berlibur ke objek-objek wisata di dalam negeri.

"Kalau wisatawan domestik tidak terpengaruh karena mereka kan sudah tahu kondisi Indonesia, jadi normal-normal saja," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (1/8/2015).

Sementara itu untuk wisatawan asing, meski memberikan sedikit pengaruh namun hal tersebut bisa diatasi dengan adanya kepastian informasi tentang perkembangan kondisi alam di Indonesia.

"Kita bentuk posko-posko berikan informasi, saya kira selama kita siap tidak ada masalah. Karena bagi wisatawan asing yang penting adalah ada informasi yang pasti. Begitu bisa berikan yang pasti, diberikan oleh lembaga yang kredibel, misalnya kepolisian soal keamanannya, dari Kementerian Pariwisata soal pelayanan fasilitas, kemudian dari pelaku industrinya juga, lama-lama orang akan biasa," jelas dia.

Terlebih lagi, lanjut Tazbir, aktivitas alam seperti erupsi gunung dan gempa bukan hanya sering terjadi di Indonesia tetapi juga di negara tujuan wisata lainnya.

"Kan kejadian ini terjadi juga di negara lain. Jadi tinggal bagaimana kita antisipasi dan berikan kemudahan-kemudahan," lanjutnya.

Erupsi gunung dan gempa ini, kata Tazbir, biasanya juga tidak akan berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Sehingga selama ada penanganan yang baik, minat wisatawan baik domestik maupun wisatawan asing untuk berlibur ke Indonesia tetap akan tinggi.

"Aktivitas alam seperti ini kan tidak permanen, biasanya hanya sebentar. Tapi sebagai negara yang masuk ring of fire banyak erupsi gunung, gempa, itu sudah terkondisi. Paling ketika ada kegiatan alam seperti itu kegiatan pariwisata terhenti 1-2 hari tapi setelah itu normal lagi. Kecuali pesawat karena harus sangat save, karena abu kan berbahaya. Tapi untuk jalur non-pesawat normal saja," tandasnya.(Dny/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya