Liputan6.com, Jakarta Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan bisnis di sektor kelautan, terutama dari sisi pariwisatanya.
Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Kelautan dan Perikanan (KKP), Sudirman Saad mengatakan, dalam rangka mengembangkan potensi bisnis ini, kini pihaknya tengah gencar melaksanakan program konservasi laut.
Menurut dia, dengan melakukan konservasi pada 300 ribu hektare (ha) areal laut, bisa memberikan pemasukan bagi negara mencapai Rp 60 triliun per tahun.
"Dengan konservasi 300 ribu hektare saja, bisa mendapatkan penerimaan negara dari wisata, seperti mancing, menyelam, rekreasi, dan lainnya, itu bisa sampai 57 miliar dollar Australia atau sama dengan kurang lebih Rp 60 triliun," ujarnya di Graha Marinir, Jakarta, Kamis (6/8/2015).
Program konservasi ini, lanjut Sudirman, juga mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Terlebih lagi, program ini juga sejalan dengan visi misi Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait poros maritim.
"Kalau Indonesia bisa mengembangkan 10 lokasi seperti itu, itu sangat bagus. Ke depan ini, apalagi pemerintahan Jokowi-JK ingin menjadi Indonesia sebagai poros maritim dunia," lanjut dia.
Sudirman menyatakan, saat ini ada sekitar 16,5 juta hektare areal laut yang telah dilakukan konservasi. Hingga 2020, pihaknya menargetkan ada 20 juta ha areal laut yang dikonservasi.
"Target kita di 2020 kita akan mengkonservasi 20 juta hektare. Saat ini sudah 16,5 juta hektare yang di konservasi. Jadi masih ada waktu empat tahun ke depan," tandasnya. (Dny/Gdn)
Tanam Terumbu Karang, Penerimaan Negara Tambah Rp 60 Triliun
Saat ini ada sekitar 16,5 juta hektare areal laut yang telah dilakukan konservasi.
Diperbarui 06 Agu 2015, 13:15 WIBDiterbitkan 06 Agu 2015, 13:15 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
IHSG Melesat 1,8 Persen, Sektor Saham Teknologi Pimpin Penguatan
Takaran Minyakita Disunat, Wamentan: Mengurangi Timbangan Ancamannya Neraka
Simak, Jadwal Pengangkatan CPNS dan PPPK 2024 Terbaru
Apa Itu Flexible Working Arrangement (FWA)? Kebijakan Baru Buat ASN
Saratoga Bukukan Nilai Aset Bersih Rp 53,9 Triliun di 2024, Naik 10,5%
Pelajaran dari Kasus Wendi Cagur: Cara Membedakan GERD dan Serangan Jantung
Pimpinan Komisi III DPR Siap Kawal Proses Persidangan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Urutan Doa Ziarah Kubur Arab dan Latin Beserta Artinya, Perhatikan Adabnya Juga
Marak PHK, Warga Serbu Bursa Kerja di Thamrin City Jakarta
Berkat Dukungan BRI, UMKM Gula Aren Ini Sukses Berdaya di Desa dan Tembus Ekspor Pasar Global
Bela Hasto Kristiyanto, Febri Diansyah Siap Hadapi KPK Sebagai Profesional
Mengapa Patrick Kluivert Dijuluki El Bintang Laut oleh Netizen? Ternyata Gara-Gara Ini