Kunjungi Menteri Basuki, Dubes Australia Minta Hal Ini

Menteri Basuki berharap ada komunikasi yang intens dari kedua negara dalam mendukung agenda strategis.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 10 Agu 2015, 13:43 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2015, 13:43 WIB
Basuki Hadimuljono
Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuldjono kedatangan Duta Besar Australia untuk Indonesia‎ Paul Grigson pada Senin (10/8/2015)‎.

Kunjungan Grigson selain dalam rangka silaturahmi juga ingin meningkatkan kerjasama di sektor infrastruktur antar kedua negara.

"Courtesy call ini bermakna untuk meningkatkan hubungan jalinan persahabatan Indonesia-Australia dalam sektor infrastruktur jalan, sanitasi, air bersih dan sumber daya manusia di sektor infrastruktur," kata Basuki dalam keterangannya, Senin (10/8/2015).

Memang sebagai dukungan percepatan ketersediaan infrastruktur di Indonesia, kedua negara menjalin kerjasama dalam sejumlah program, antara lain Eastern Indonesia National Road Improvement Project, EINRIP, yang berlokasi di Bali, NTB, NTT, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tenggara.

Secara khusus, Australia mengalokasikan hibah untuk peningkatan jalan provinsi di Nusa Tenggara Barat dalam payung Provincial Road Improvement and Maintenance (PRIM) senilai Rp 122 miliar sejak 2012 hingga 2015.

Adapula dana hibah sebesar 40 juta dolar Australia untuk Program Australia-Indonesia Infrastructure Grants for Sanitation yang berlokasi di 42 kabupaten/kota dengan tahap pelaksanaan 2012-2017. Australia juga memberikan hibah untuk program air minum dan sanitasi di 151 kabupaten/kota.

Dari evaluasi yang dilakukan terhadap program Eastern Indonesia National Road Improvement Project, Menteri Basuki mengungkapkan hasil yang positif menjadi contoh dalam mengelola perencanaan, desain dan pengelolaan proyek-proyek APBN.

"Kerjasama ini sangat berguna untuk meningkatkan kualitas jalan nasional, baik sisi perencanaan desain, tahapan pelaksanaan, dan kapasitas manajemen proyek," kata Basuki.

Pada kesempatan ini, Duta Besar Paul Grigson juga mengundang Menteri PUPR untuk lunch meeting di kantor Kedutaan Australia pada September 2015.

Menteri Basuki berharap ada komunikasi yang intens dari kedua negara dalam mendukung agenda strategis konektivitas, ketahanan pangan, air minum dan sanitasi, perumahan, maupun kapasitas sumber daya manusia di sektor infrastruktur.

Sebelum tugas di Indonesia, Dubes Paul Grigson pernah menjadi Duta Besar di Myanmar periode 2003-2004 dan Duta Besar di Thailand pada tahun 2008-2010, maupun Perwakilan Khusus Australia untuk Pakistan dan Afghanistan tahun 2014-2015.‎ (Yas/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya