Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan berencana melakukan pergantian (reshuffle) kabinet di Istana Kepresidenan pada Rabu (12/8/2015).Â
Perihal ini, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi mengatakan apa yang menjadi keputusan presiden‎ adalah satu hal yang pastinya terbaik untuk menjalankan pemerintahan.
"Kan baru rencana, saya tidak tahu pasti, Pak Presiden pasti lebih tau dari menteri-menterinya‎," kata Yuddy saat ditemui di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (12/8/2015).
Advertisement
Namun, dia menitip pesan ada beberapa hal yang harus dipehatikan para pejabat negara baru nantinya. Ini juga berlaku juga para birokrat yang saat ini sudah menjabat di aparatur pemerintahan.
Hal dimaksud adalah perubahan pemikiran mengenai penggunaan anggaran yang sudah dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN)‎. Selama ini penyerapan anggaran yang belum maksimal menjadi salah satu penyebab perlambatan ekonomi Indonesia.
‎"Kebiasaan menghabiskan anggaran di semester terahir, lihat saja, biasanya pertumbuhan ekonomi itu naik setelah Agustus terus pada kuartal II mereka menghabiskan anggaran, ini yang harus diubah‎," tegas Yuddy.
Menurut dia, perubahan pola pikir itu perlu terus dilanjutkan dan terus diperbaiki mengingat untuk mewujudkan birokrasi yang handal tidak membutuhkan waktu yang singkat.
Dia mencontohkan, Korea Selatan yang berani mengubah pola pikir untuk menjadi negara yang memiliki birokrat yang handal memerlukan waktu setidaknya 20 tahun, begitu juga Amerika Serikat yang justru lebih lama.
"Kita baru memiliki tekad untuk melakukan revolusi mental, kita harus berusaha semaksimal mungkin‎," tutup Yuddy. (Yas/Nrm)
Â