Pemerintah Ogah Longgarkan Ekspor Mineral

Pemerintah Jokowi menegaskan tidak akan melakukan relaksasi ekspor mineral pertambangan dalam paket kebijakan yang sedang disiapkan.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 01 Sep 2015, 20:55 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2015, 20:55 WIB
Ilustrasi Smelter
Ilustrasi Smelter (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) menegaskan tidak akan melakukan relaksasi ekspor mineral pertambangan dalam paket kebijakan yang sedang disiapkan untuk merangsang geliat perekonomian Indonesia. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan fokus pada dua hal.

Menteri ESDM Sudirman Said mengungkapkan, dua fokus Kementeriannya adalah bagaimana paket kebijakan disiapkan guna mendorong investasi masuk dan memacu kegiatan ekonomi riil di lapangan.

"Banyak aspek, misalnya minyak dan gas, kelistrikan, energi terbarukan serta minerba. Pokoknya kita mengkaji seluruh peluang untuk mengeluarkan kebijakan yang bisa mendorong perekonomian nasional," terang dia di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (1/9/2015).  

Terkait wacana relaksasi ekspor mineral dan batubara, Sudirman menegaskan tidak ada pelonggaran dari pemerintah yang akan masuk dalam paket kebijakan tersebut. "Tidak ada relaksasi. Yang ada bagaimana mendorong kegiatan ekonomi termasuk investasi hilirisasi. Kita akan konsen di hilirisasi," kata dia.

Menurutnya, paket kebijakan tersebut masih harus dipertajam sehingga belum ada kesimpulan terkait hal ini. Hanya saja, Sudirman mengaku, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution bakal menyampaikan poin-poin penting dalam paket kebijakan ekonomi ini pada Sidang Kabinet (Sidkab).

"Kemungkinan Kamis (3/9/2015), akan disampaikan kerangka kerja dan secara berkala diumumkan detailnya. Besok kita bahas lagi, dan ini akan menjadi rapat maraton," ucap Sudirman.(Fik/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya