Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan teknologi digital di sektor perbankan saat ini begitu memudahkan nasabah bertransaksi secara virtual. Namun bayang-bayang kejahatan pembobolan rekening kian menghantui sehingga perlu meningkatkan keamanan di sistem teknologi informasi perbankan.
Ketua Perhimpunan Bank-bank Nasional (Perbanas), Sigit Pramono mengungkapkan perbankan digital seperti internet banking, ponsel banking dan layanan bank digital lainnya memunculkan risiko kejahatan yang selalu mengintai nasabah.
Baca Juga
"Teknologi itu seperti pisau. Tapi kejahatan perbankan di Indonesia hanya nol koma sekian persen dari miliaran transaksi selama setahun yang kita lakukan. Jadi sejauh ini tidak signifikan, jadi masih kecil," jelas dia di IBEX 2015, Jakarta, Rabu (9/9/2015).
Advertisement
Menurut Sigit, tingkat kejahatan digital perbankan di negara lain lebih tinggi dibandingkan Indonesia. Sehingga dia optimistis tingkat kepercayaan warga negara asing membuka rekening di Negara ini tidak akan luntur sedikit pun.
"Masih tetap percaya, karena kejahatan perbankan di negara lain masih lebih banyak. Tapi kita tetap harus meningkatkan keamanan, utamanya mengedukasi masyarakat, jangan sembarangan melakukan transaksi. Jadi sosialisasi penting," ujar Sigit. (Fik/Ahm)