GE Akuisisi Alstom Rp 198 Triliun, Terbesar Dalam Sejarah

General Electric (GE) akhirnya mendapatkan restu dari Uni Eropa untuk mengakusisi Alstom senilai US$ 13,9 miliar.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 09 Sep 2015, 22:08 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2015, 22:08 WIB
GE Alstom
GE akuisisi Alstomn (reuters)

Liputan6.com, New York - General Electric (GE) akhirnya mendapatkan restu dari Uni Eropa untuk mengakusisi Alstom senilai US$ 13,9 miliar atau senilai Rp 198,14 triliun. Restu tersebut diberikan Uni Eropa menyusul, perusahaan Perancis itu sepakat untuk menjual aset turbin ke pesaingnya dari Italia, Ansaldo Energia.

Dilansir dari reuters, Rabu (9/9/2015), pihak dari Uni Eropa mengatakan, kesepakatan ini akan mengurangi persaingan di pasar gas turbin yang dikuasai dua pemain besar, yakni salah satunya Siemens, yang berpotensi menyebabkan harga tinggi dan menyebabkan biaya listrik bertambah.

Kesepakatan akusisi ini merupakan yang terbesar dalam sejarah, dan akan menyatukan dua perusahaan pembangkit listrik terbesar di dunia. Hal ini juga dinilai penting untuk GE agar lebih fokus di sektor industri ketimbang keuangan.

Keputusan dari Uni Eropa, akan membawa GE untuk menekan biaya operasi. Disebutkan pada Mei lalu, kerjasama ini bakal mengurangi biaya hingga US$ 3 miliar dalam 5 tahun ke depan setelah akusisi ini berjalan dan perusahaan beroperasi.

Di sisi lain, Amerika Serikat juga sebagai negara tempat GE bernaung telah menyetujui kerjasama ini. Kedua pihak baik Alstom ataupun GE memperkirakan akan menyelesaikan kesepakatan secepat mungkin di kuartal keempat.

Di bawah konsesi GE terhadap Alstom ini, lini produksi produk turbin besar juga teknologinya bakal dilepaskan ke Ansaldo. GE juga bakal menjual kontrak Alstom untuk 34 turbin terpasang dan anak usaha pabrik ini ke Ansaldo. (Zulfi Suhendra/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya