Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) meminta agar pemerintah tidak memasang target 5 tahun untuk mewujudkan swasembada daging sapi. Impor daging masih dibutuhkan agar tidak terjadi kelangkaan di pasar.
'Jangan sampai target swasembada dibuat agresif dan cenderung mengulangi kekeliruan yang terjadi di masa lalu. 5 tahun kedua SBY ada juga target swasembada yang dibuat pemerintah," kata Ketua KPPU Syarkawi Rauf, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (14/9/2015).
"Memang menutup impor itu tidak mungkin dilakukan terhadap daging, karena terlalu banyak persoalan," tambah dia.
Demi swasembada di era Presiden SBY, pemerintah memutuskan untuk mengurangi impor 10 persen tiap tahunnya, selama 5 tahun pemerintahan.
Padahal pada 2009 lalu, tingkat impor daging masih mencapai 60 persen. Pengurangan impor berlebihan malah menciptakan kartel dan pemerintah harus menghindari hal ini.
"Artinya dibagi dengan pertumbuhan populasi sapi lokal akibatnya akan terjadi kelangkaan. Ini yang kita sampaikan ke Wapres bahwa jangan sampai hal-hal di masa lalu sudah pernah terjadi berulang lagi sekarang, sehingga tidak menciptakan kelangkaan," tutur dia.
Syarkawi menuturkan swasembada daging sapi merupakan impian tiap pemerintah. Namun, hal itu sulit diwujudkan dalam 1 masa pemerintahan atau 5 tahun. Ia menyarankan agar target swasembada diputuskan dalam 2 masa pemerintahan atau 10 tahun.
"Mungkin jangan 5 tahun untuk capai swasembada, bisa 10 tahun, tidak dalam 1 kepemimpinan, bisa saja 2 periode kepresidenan. Untuk mencapai 5 tahun agak sulit. Kenapa enggak dibuat jangka menengah ataupanjang saja, sehingga target bisa lebih realistis dicapai," jelas Syarkawi.
Syarkawi juga mengatakan sampai saat ini 70 persen kebutuhan daging berada di Jakarta. Pasokannya berasal dari Australia, NTB, Bali, dan Sulawesi Selatan. (Silvanus Alvin/Gdn)
KPPU Ingatkan Jokowi Agar Tak Ulangi Kesalahan SBY
Pengurangan impor daging sapi berlebihan malah menciptakan kartel.
diperbarui 14 Sep 2015, 14:01 WIBDiterbitkan 14 Sep 2015, 14:01 WIB
Seorang pedagang daging sedang merapikan barang dagangannya, Jakarta, Senin (22/6/2015). Harga daging sapi kembali normal setelah sebelumnya sempat mengalami kenaikan hingga mencapai Rp.110rb/kg. (Liputan6.com/Yoppy Renato)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Panduan Puasa Sya’ban Mulai Jumat 31 Januari 2025: Niat, Tata Cara dan Keutamaannya
Penyesalan Ibu Muda di Nagekeo, Lengah Sebentar Nyawa Anaknya Hilang
Bungkam Peringkat 13 Dunia Jepang, Timnas Futsal Indonesia Makin Layak Diperhitungkan
Link Live Streaming Liga Europa di SCTV dan Vidio: AS Roma vs Eintracht Frankfurt, Ajax vs Galatasaray
Leny Yoro Targetkan Manchester United Juara Liga Europa
Labuhan, Ritual Sakral Keraton Yogyakarta di Tiga Titik
Mimpi Melihat Banyak Buaya Menurut Islam: Tafsir dan Maknanya
Arti Dismenore: Memahami Nyeri Haid dan Penanganannya
Ciri-Ciri Mimpi Basah yang Perlu Diketahui
Indonesia Kirim 6 Atlet ke Asian Winter Games 2025 Harbin
Polisi Ungkap Penyebab Kecelakaan Artis Larasati Nugroho
Nelayan Danau Limboto Ramai-Ramai Alih Pekerjaan, Kenapa?