Liputan6.com, Jakarta - Daging sapi merupakan komoditas yang kerap menjadi  permainan bisnis kalangan pelaku usaha. Bahkan beberapa pejabat tinggi terseret kasus korupsi impor daging sapi yang membuat masyarakat dan pedagang menderita akibat tindakan tersebut.
Salah satu pedagang daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, Furqon (38) berpendapat bahwa bisnis daging sapi ataupun peternakan sapi adalah bisnis yang sangat menggiurkan di Indonesia.
"Perputaran uang yang paling besar hanya ada di bisnis daging sapi. Bisnis yang bisa mengalahkan bisnis narkoba cuma ada di bisnis daging sapi. Mana ada bahan pangan yang harganya Rp 100 ribu per kilogram, kecuali daging sapi. Malah, harganya pernah tembus Rp 140 ribu per kg," kata dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Minggu (20/9/2015).
Lebih jauh Pria asal Jakarta ini menambahkan, permintaan daging sapi yang sangat besar membuat sejumlah pelaku usaha rela menanamkan investasi di bisnis sapi hingga miliaran rupiah.
Berdasarkan penelitian dari Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerjasama dengan Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (Apfindo), kebutuhan daging sapi 2015 diperkirakan mencapai 640 ribu ton. Jumlah ini meningkat 8,5 persen dibandingkan proyeksi tahun ini yang sebanyak 590 ribu ton.
Sementara populasi sapi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging harus meningkat dari 3,1 juta ekor di 2014 menjadi 3,4 juta ekor pada tahun ini.
"Orang yang punya uang miliaran rupiah investasinya di sapi, pasti untung. Selalu saja ada permintaan di segala musim, karena daging sapi kan bukan bahan pangan istimewa lagi tapi sudah jadi bahan pokok," tegas Furqon.
Menurutnya, daging sapi akan selalu menjadi permainan bisnis selagi masih dikuasai para pelaku usaha. Dia menilai, harga daging memungkinkan terus stabil di bawah Rp 50 ribu per Kg apabila bisnis ini diambilalih pemerintah. Dengan demikian, mulai dari hulu sampai hilir termasuk patokan harga daging sapi ditentukan pemerintah.
"Kalau pemerintah berani bikin sendiri tempat pemotongan, penggemukan, pemotongan sapi sampai menetapkan harga jual daging. Jadi kita bisa swasembada daging," pungkas Furqon. (Fik/Gdn)
Menguntungkan, Banyak Orang Pilih Investasi Sapi
Kebutuhan daging sapi pada 2015 ini diperkirakan mencapai 640 ribu ton.
diperbarui 20 Sep 2015, 09:05 WIBDiterbitkan 20 Sep 2015, 09:05 WIB
Sejumlah sapi hewan qurban dijajakan di Depok, Jawa Barat, Rabu (9/9/2015). (Liputan6.com/Yoppy Renato)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Apa Kabar Kasus Pelanggaran Pilkada Lampung 2024?
Tampilan Unik Fuji Saat Rayakan Ulang Tahun ke-22, Pakai Kostum Suster Ngesot dan Outfit Terjangkau
Serba-serbi Gunung Fuji Tak Bersalju Lagi Setelah 130 Tahun
Cerita Aan, Pebalap Cilik Asal Semarang yang Sukses Melibas Lintasan Sukun Tour de Muria 158 Km hingga Finish
Cara Doa Seperti Ini Membuat Allah Malu Tak Mengabulkan, Dijelaskan Ustadz Adi Hidayat
Karding Sebut Pekerja Migran Indonesia Masih Banyak Belum Sejahtera
Gaya Bicara dan Bahasa Inggris Verrell Bramasta di Rapat DPR Soal Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Jadi Sorotan
Kampanye Akbar, Paslon Bupati Nomor Urut 2 Gelar Konser Bersama Seniman Banyuwangi, Dihadiri Ribuan Pendukung
Mengenal DANA, Penyebab Banjir Bandang Spanyol
Link Live Streaming Liga Champions Real Madrid vs AC Milan, Mau Mulai di Vidio
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Rabu 6 November 2024
Bila Terpilih Menang Pilpres AS 2024, Apa yang Akan Dilakukan Kamala Harris dan Donald Trump?