Area Lumpur Lapindo Bakal Disulap Mirip Yellowstone di AS

Pemerintah akan merealisasikan wacana tersebut setelah empat program prioritas selesai tahun depan

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 22 Sep 2015, 15:26 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2015, 15:26 WIB
Taman Nasional Yellowstone
Taman Nasional Yellowstone (Reuters)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan menuntaskan pembayaran ganti rugi korban lumpur PT Lapindo Brantas melalui dana talangan sebesar Rp 781,68 miliar pada Oktober ini.

Setelah pencairan selesai, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana menyulap kawasan lumpur Lapindo, Sidoarjo seluas 641 hektare (ha) bak Taman Nasional Yellowstone di Amerika Serikat (AS).

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengungkapkan, pemerintah akan merealisasikan wacana tersebut setelah empat program prioritas selesai tahun depan. Pertama, sambungnya, menata kawasan di luar area terdampak lumpur. Kedua, pemanfaatan lumpur Sidoarjo.

"Masa sih lumpur dibuang terus, karena kita sudah harus memikirkan manfaatnya karena masalah sosial sudah reda. Kita punya waktu, anggaran dan lahan, sehingga di luar area terdampak kita tata, sekarang kan masih amburadul," terang dia di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (22/9/2015).

Lebih jauh Basuki menjelaskan, program ketiga, mengecek kekuatan tanggul-tanggul di sekitar area terdampak untuk menahan jebolnya lumpur ke area lain. Dan keempat, bekerjasama dengan ahli geologi dan ahli geofisika untuk meneliti kondisi dalam bumi, khususnya di area lumpur Sidoarjo.

"Saya akan cek kuat atau tidak tanggul-tanggul lumpur itu, karena selama ini bikinnya cepat-cepat. Walaupun sudah kuat, tetap saya akan cek supaya safety," tegas Basuki.

Keempat program tersebut, lanjutnya, masuk dalam program prioritas Kementerian PUPR sepanjang 2016. Apabila sudah selesai melaksanakan empat program itu, Basuki bakal merealisasikan rencana membuat taman nasional Yellowstone di AS.

Area tersebut akan menjadi pusat edukasi bagi para pelajar mengenai geiser atau air panas yang menyembur dari bawah tanah. "Oh iya nanti, tapi selesaikan dulu program prioritasnya di tahun depan," cetus dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kementerian PUPR telah memikirkan konsep tersebut seiring dengan komitmen merogoh anggaran negara untuk menalangi sisa ganti rugi senilai Rp 781 miliar. "Saya kira akan jadi geopark kayak Yellowstone National Park di Amerika Serikat (AS). Luas, karena bisa jadi geiser, geopark takkan ternilai," kata Basuki.

Taman Nasional Yellowstone terletak di negara bagian Wyoming, Montana dan Idaho. Taman nasional tertua di dunia yang tersohor akan geiser dan sumber air panasnya.

Menurut Basuki, saat ini kawasan lumpur Lapindo sudah menjadi geiser dan akan meluas 10 sampai 20 tahun mendatang. "Sekarang kan lumpur harganya nol, tapi saat jadi geiser, anak-anak yang belum tahu bisa belajar dan punya nilai yang tak terhingga," pungkasnya.

(Fik/Zul)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya