Menteri Susi: Rupiah Loyo Momentum Kembangkan Produk Lokal

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, bila Indonesia jadi poros maritim dunia maka kapalnya juga harus buatan domestik

oleh Septian Deny diperbarui 30 Sep 2015, 17:53 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2015, 17:53 WIB
20150909-Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti-Jakarta
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menyatakan, nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) justru harus dilihat dari sisi positif.

Menurut dia, terpuruknya rupiah ini harus menjadi momentum bagi produk-produk lokal berkembang dan merajai pasar di dalam negeri."Dengan dolar yang tinggi, ini menjadi momentum untuk kita kembangkan produk dalam negeri," ujar Susi di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Rabu (30/9/2015).

Susi menyatakan, penguatan dolar AS ini seharusnya menjadi insentif bagi pengusaha untuk mencapai ketahanan dari segi pangan dan mendorong pertumbuhan industri.

"Jadi kenaikan dolar AS bisa menjadi insentif bagi kita untuk domestic oriented kita sehingga punya ketahanan pangan dan strategic industry," kata Susi.

Susi Pudjiastuti menuturkan, jika ingin mencapai visi misi sebagai negara poros maritim dunia, maka sudah saatnya Indonesia melepaskan diri dari ketergantungan terhadap produk impor seperti kapal impor."Kalau mau jadi poros maritim tapi kapalnya diimpor, bagaimana poros maritim kita?," ujar Susi.

Kurs tengah Bank Indonesia (BI) menunjukkan kalau nilai tukar rupiah melemah 15,12 persen dari posisi 31 Desember 2014 di kisaran 12.440 per dolar Amerika Serikat (AS) menjadi 14.657 pada pada 30 September 2015. (Dny/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya