Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) optimistis nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat pada 2016. Hal tersebut disebabkan oleh perbaikan kondisi ekonomi ke depan.
Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, kepastian tentang kenaikan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) sudah mulai jelas pada 2016, sehingga mempengaruhi penguatan rupiah.
Baca Juga
"Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat pada 2016. Satu ketidakpastian mengenai tingkat suku bunga sudah jelas. Faktor ketidakpastian berkurang," kata Perry di Kantor Bank Indonesia, Rabu (30/9/2015).
Advertisement
Perry menambahkan, kepasian tersebut juga akan meredam gejolak perekonomian, sehingga kegiatan ekonomi kembali berjalan."Kegiatan ekonomi ke depan akan lebih baik, faktor positif akan dominan," tutur Perry.
Selain itu dampak positif kebijakan yang dilakukan pemerintah saat ini akan terasa, investasi Penanam Modal Asing (PMA) akan berdatangan sehingga investasi akan bertambah."Ketiga kebijakan relaksasi, deregulasi, PMA akan tambah besar tahun depan. Ini menjadi tiga faktor pergerakan nilai tukarnya menguat pada tahun depan," kata Perry.
Seperti diketahui, kurs tengah BI turun 15,12 persen dari level rupiah 12.440 per dolar Amerika Serikat (AS) pada 31 Desember 2014 menjadi 14.657 per dolar AS. (Pew/Ahm)