Tips Keuangan Saat Miliki Anak Pertama

Perencanaan finansial yang matang juga merupakan hal penting yang harus mereka siapkan demi menyambut datangnya si buah hati

oleh Vina A Muliana diperbarui 09 Okt 2015, 06:01 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2015, 06:01 WIB
Bayi Kuning Lebih 2 Minggu, Segera ke Dokter
Foto Ilustrasi (parentdish.co.uk)

Liputan6.com, Jakarta - Dikaruniai buah hati merupakan anugerah yang didambakan oleh setiap pasangan suami istri. Banyak dari mereka bahkan rela untuk melakukan berbagai cara agar mampu mendapatkan momongan.

Namun ternyata perjuangan para pasangan baru tidak berhenti sampai di situ saja. Selain banyaknya persiapan yang harus mereka lakukan, perencanaan finansial yang matang juga merupakan hal penting yang harus mereka siapkan demi menyambut datangnya si buah hati

Bagi kebanyakan pasangan muda, persiapan finansial untuk kebutuhan anak pertama terkadang diabaikan. Padahal, penundaan ini justru bisa mengarah pada persoalan yang lebih besar ketika sang anak mulai tumbuh dewasa.

Untuk menghindari terjadinya hal tersebut, berikut beberapa tips mengatur finansial yang dapat Anda gunakan seperti yang dilansir dari laman cbsnews.com, Jumat (9/10/2015):

1. Asuransi kesehatan

Satu hal yang penting yang harus Anda lakukan adalah menjamin asuransi kesehatan dari buah hati Anda. Hal ini memang tidak seasyik memilih nama untuk Anak ataupun mempersiapkan kebutuhan yang dibutuhkan.

Namun, kesehatan merupakan faktor utama yang tetap harus Anda perhatikan. Anda dapat memulai dengan mengecek apakah jaminan kesehatan tersebut dapat langsung Anda nikmati atau Anda harus membayar sejumlah uang terlebih dahulu sampai pihak asuransi dapat menanggung biaya yang dikeluarkan.

2. Menabung untuk pendidikan sedari awal

Apabila berbicara tentang dana pendidikan, akan lebih baik apabila Anda mempersiapkan hal tersebut sedini mungkin. Anda dapat memilih dari beberapa pilihan investasi yang ada. Anda bisa membuat rekening untuk deposito berjangka atau membeli produk asuransi pendidikan.

Produk deposito berjangka cocok bagi pasangan muda dengan penghasilan yang besarannya tidak tentu setiap bulannya. Sedangkan asuransi pendidikan lebih tepat bagi para orang tua yang memiliki penghasilan tetap. Cara mana pun yang dipilih, cobalah untuk konsisten menjalankannya.

3. Berhemat memilih produk

Ketika baru memiliki anak, sebagian orang tua mungkin 'tergoda' dalam membeli berbagai kebutuhan bayi —seperti pakaian yang lucu atau mainan yang menarik—untuk sang buah hati.

Tapi, cobalah Anda pertimbangkan lagi, sampai sejauh mana pakaian atau mainan tersebut dalam bermanfaat bagi anak.

Melakukan penghematan jangka pendek seperti membeli pakaian pada jumlah yang cukup pada harga yang normal, berarti Anda sebenarnya juga sudah menabung bagi keperluan jangka panjang dan menengah anak.

4. Fleksibel mengatur keuangan

Tidak peduli sebaik apa Anda mengatur keuangan sebelum sang buah hati lahir, terkadang ada saja perubahan-perubahan yang harus Anda sesuaikan.

Misalnya, Anda mungkin berencana untuk kembali bekerja setelah memiliki anak, tetapi dengan tuntutan dan kebutuhan yang Anda harus penuhi, Anda akhirnya lebih memilih untuk tinggal di rumah dengan anak Anda.

Jangan khawatir apabila rencana Anda berubah di tengah jalan. Semuanya akan tetap baik-baik saja selama Anda siap dengan segala resikonya. (Vna/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya