AS Jadi Konsultan Navigasi Penerbangan RI

Indonesia menjadikan Amerika Serikat sebagai konsultan dalam percepatan program modernisasi pelayanan navigasi penerbangan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 06 Okt 2015, 20:14 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2015, 20:14 WIB
Bandara
Bandara dengan pemandangan paling indah di dunia

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia telah menjadikan Amerika Serikat sebagai konsultan dalam percepatan program modernisasi pelayanan navigasi penerbangan.

Hal itu diputuskan dengan adanya penandatanganan MoU antara Perum Lembaga Penyelenggaraan Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia dengan The MITRE Corporation di kantor Kementerian Perhubungan.

"Mitre akan menjadi konsultan kita dalam melakukan modernisasi pelayanan navigasi penerbangan secara keseluruhan," kata Direktur Utama AirNav Indonesia Bambang Tjahjono di Kementerian Perhubungan, Selasa (6/10/2015).

Bambang menyatakan kerjasama AirNav dengan MITRE ini meliputi kegiatan keselamatan dan keamanan penerbangan, modernisasi sistem navigasi penerbangan, pengembangan dan pening‎katan pelayanan dukungan penerbangan dan analisa kapasitas, pengembangan dan perencanaan ruang udara dan bandara udara.

Kerjasama ini berdurasi lima tahun dan apabila diperlukan dapat diperpanjang untuk lima tahun berikutnya (periode kedua). Adapun nilai kontrak kerjasama ini untuk tahap pertama sebesar US$ 2,3 juta.

Sementara di kesempatan yang sama Direktur Operasi AirNav Indonesia Wisnu Darjono menjelaskan penunjukan MITRE sebagai mitra AirNav Indonesia bukan tanpa alasan. MITRE dikenal sudah menjadi konsultan navigasi penerbangan di berbagai negara.

"MITRE itu sudah mengerjakan beberapa navigasi penrbangan penting di dunia, seperti di Timur Tengah, menghubungkan Eropa dengan Asia, dan juga dia mengerjakan‎ di India," ungkap Wisnu.

Dengan adanya kerjasama dengan Amerika Serikat ini, maka nantinya layanan navigasi penerbangan di Indonesia akan setara dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

"Layanan penerbangan kita sudah bagus, sesuai standar internasional, tapi tingginya pertumbuhan penerbangan di Indonesia yang mencapai 10-12 persen setiap tahun, maka harus terus di-upgrade," terang dia.

Acara penandatanganan tersebut disaksikan langsung oleh Menteri Perhubungan dan Duta Besar Amerika untuk Indonesia Robert Blake. (Yas/Ndw)


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya