Liputan6.com, Jakarta - Para pengusaha pakan ternak ikan serta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sepakat untuk menurunkan harga pakan ikan budidaya sebesar Rp 1.000.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, pakan ikan ini terutama untuk ikan budidaya air tawar seperti lele, mujair, nila, mas, dan lainnya.
"Saya terima kasih. Ini terobosan pabrik pakan yang mengadakan pakan murah. Saya apresiasi. Ini dari grup Japfa dan gabungan pengusaha pakan ternak ikan," ujarnya di Kantor KKP, Jakarta, Jumat (9/10/2015).
Advertisement
Sementara itu, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto mengungkapkan, penurunan harga pakan tersebut bermacam-macam tergantung jenis pakannya. Namun dia memastikan, penurunan harganya rata-rata Rp 1.000
"Pakan ikan untuk air tawar ini karena marginnya itu selama ini diambil pasar. Sekarang pakan dimurahkan, turun Rp 1.000. Misalnya yang tadinya Rp 9.000 sekarang Rp 8.000, atau dari Rp 7.500 sekarang Rp 6.500," jelas dia.
Slamet menyatakan, selama ini Indonesia masih banyak mengimpor pakan ikan dan bahan baku pakan dari negara lain. Hal ini karena bahan baku pakan untuk budidaya ikan belum bisa terpenuhi dari dalam negeri.
"Bahan baku pakan kita masih impor. Pakan jadi impor juga kebanyakan untuk pakan benih hampir 80 persen impor, pakan ikan hias 50 persen impor. Bahan baku masih banyak impor seperti tepung ikan, kedelai, jagung," kata dia.
Menurutnya, untuk mengurangi ketergantungan Indonesia akan impor pakan ikan, produktivitas bahan baku pakan perlu digenjot. Dari sisi kualitas, pakan asal Indonesia dinilai tidak kalah dengan pakan dari negara lain.
"Bahan baku ini harus dikembangkan di dalam negeri. Tepung ikan masih impor karena soal kontinuitas yang masih terbatas dan kualitasnya tidak stabil," tandasnya. (Dny/Zul)*