Ini Pembangkit Besar yang Bakal Dibangun PLN Jawa Bali

Di pulau Jawa dan Bali, beberapa pembangkit tengah disiapkan oleh PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB).

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 16 Okt 2015, 10:15 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2015, 10:15 WIB
2016, Krisis Listrik Ancam Jawa-Bali
Kelima pembangkit tersebut yaitu PLTU Sumsel 8 2x600 MW, PLTU Sumsel 9 2x600 MW, PLTU Sumsel 10 1x600 MW, PLTU Batang 2x1.000 MW, dan PLTU Indramayu 1x1.000 MW. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah tengah gencar membangun infrastruktur kelistrikan di Indonesia. Di pulau Jawa dan Bali, beberapa pembangkit tengah disiapkan oleh PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB).

Direktur Utama PT PJB Muljo Adjie, mengatakan, meski sedang fokus mengembangkan energi baru terbarukan, PJB masih berminat melakukan pembangunan pembangkit listrik skala besar.

"Jangan salah walaupun PJB bangun energi baru terbarukan di Timur kita ingin bangun yang besar," kata Muljo, di Jakarta, Jumat (16/8/2015).

Muljo menyebutkan, proyek yang sedang digarap di antaranya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Banjar Sari. 2X300 Mega Watt (MW) saat ini akan beroperasi, Jawa Barat VII Banten 2X1000 MW, PLTU Jawa V 2X1000 MW yang saat ini masih dalam proses tender.

"Sekarang kita bikin aviliasi 1X660 MW, di Cilacap sebentar lagi kita bangun 1X100 MW," lanjutnya.

Untuk melancarkan pembangunan, Muljo mengaku PJB membuka kesempatan bagi investor yang berminat melakukan kerjasama dengan PJB dalam mengembangkan pasokan listrik di Indonesia.

"Kita siap kerjasama siapapun, baik investor, pemilik tambang penyedia energilain," tuturnya.

Kerjasama yang sedang dijalin adalah dengan perusahan listrik asal Qatar Nerbas Power Company, membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) berkapasitas 2X250 Mega Watt (MW).

Dana yang dibutuhkan untuk membangun PLTG Rp 7 triliun. Rencananya dana tersebut ditanggung kedua belah pihak dengan membentuk konsorsium.

PLTG tersebut, lanjut Muljo, diperkirakan beroperasi pada 2019. dibangun di Sumatera Utara. Saat ini proses pembangunan masih dalam tahap studi kelayakan dan menunggu kepastian dari PT PLN (Persero) dalam membangun jaringan transmisi.

"PLTG nanti bisa combine. sekarang lagi feasibility masih nunggu transmisi PLN belum tentukan demand-nya," tutup Muljo. (Pew/Zul)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya