Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menyiapkan fasilitas layanan perbankan lengkap bagi para mantan pemagang di Jepang atau biasa disebut Kenshusei yang tergabung dalam Ikapeksi atau Ikatan Pengusaha Kenshusei Indonesia.
Dengan bantuan BNI ini, tujuan lembaga yang beranggotakan sekitar 1.500 pengusaha ini untuk membangun usaha di Indonesia serta menjembatani bisnis anggota Ikapeksi dengan rekanan perusahaan Jepang akan lebih mudah dipenuhi.
Baca Juga
Kerja sama BNI dengan Ikapeksi ini ditanda dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) di Grand Taruma, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (17 Oktober 2015).
Advertisement
Acara tersebut dilanjutkan dengan acara Reuni sekitar 5.000 mantan Kenshuei dari seluruh Indonesia di tempat yang sama pada hari Minggu (18 Oktober 2015). Hadir pada kesempatan tersebut Head Consumer & Retail BNI Kantor Wilayah Jakarta Kemayoran Frito Marcevianto dan Head of Japan Desk BNI Bambang Suharto.
Ikapeksi merupakan wadah para alumni pemagang di Jepang yang didirikan pada Juni 2013 oleh para alumni Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Jepang.
"Para Kenshusei tersebut telah bekerja selama sekitar 3 tahun di beberapa perusahaan yang tersebar di seluruh Jepang dengan penghasilan per bulan sekitar Rp 30 juta," kata Corporate Secretary BNI Tribuana Tunggadewi dalam keterangan tertulis, Minggu (18/10/2015).
Setelah bekerja di Jepang, mereka kembali ke Indonesia dengan membawa modal hasil bekerja di Jepang yang rata mencapai minimal sekitar Rp 300 juta. Dengan modal yang cukup tersebut, banyak alumni Kenshusei yang membuka modal usaha di Indonesia dengan skala kecil.
Namun demikian diperlukan uluran tangan dari pihak perbankan agar modal yang dibawa dapat dimanfaatkan dengan benar berupa pemberian edukasi agar para pengusaha alumni Kenshusei dapat mengelola keuangan di perusahaan dengan baik dan sekaligus mempersiapkan agar perusahaan yang mereka bangun menjadi perusahaan yang bankable.
Tribuana mengatakan, BNI sebagai bank milik negara yang juga mempunyai misi untuk membantu program pemerintah dalam meningkatkan kualitas TKI maupun memfasilitasi pengusaha kecil di Indonesia, melihat potensi bisnis dari pengusaha alumni Jepang tersebut yang cukup besar.
Mereka dapat membuat kartu co branding BNI untuk anggota Ikapeksi, para Kenshusei juga bisa dijadikan sebagai collection point pengiriman uang Yen dari TKI/ Kenshusei Jepang ke Indonesia di BNI Cabang Tokyo.
“BNI juga dapat memberikan modal kerja untuk pengusaha alumni Kensushei di Indonesia melalui sentra-sentra kredit BNI, penempatan DPK perusahaan, layanan Cash management (payroll, BNI Direct), kredit konsumtif (BNI Fleksi, BNI Griya) bahkan penyaluran KUR TKI bagi tenaga kerja yang akan dikirim ke Jepang,” ujarnya.
Sebagai informasi dari Bank Indonesia untuk tahun 2014 jumlah kiriman uang TKI dari Jepang mencapai Rp 1,9 triliun dan akan terus mengalami peningkatan.
Selain potensi tersebut, bekerja sama dengan Badan Nasional Penempatan & Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BNI juga dapat memberikan edukasi/ literasi keuangan bagi calon-calon TKI agar dapat memanfaatkan fasilitas perbankan selama di Jepang. Terlebih BNI juga dapat menggunakan BNI Cabang Tokyo sebagai bank pengirim uang untuk keluarga TKI di Indonesia.
Dengan melihat potensi bisnis yang cukup besar, BNI melalui Unit Japan Desk sebagai unit khusus yang menangani kegiatan dan bisnis yang terkait erat dengan Jepang mempunyai inisiasi menggandeng Ikapeksi untuk memfasilitasi kebutuhan perbankan bagi anggota Ikapeksi dan calon Kenshusei yang diharapkan kedepannya dapat menghasilkan pengusaha-pengusaha yang berkualitas dari sisi permodalan maupun bisnis usahanya.
"Dengan kerja sama tersebut, BNI dapat menjadi bank utama bagi semua transaksi yang dilakukan oleh anggota Ikapeksi dan Kenshusei yang akan dikirim ke Jepang," paparnya. (Nrm/Ndw)