Setahun Jokowi-JK di Mata Menteri Perhubungan Ignasius Jonan

Jonan memuji kekompakan koordinasi, komunikasi dan hubungan yang sudah terjalin antar menteri dengan menteri dan menteri dengan Presiden.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 20 Okt 2015, 17:32 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2015, 17:32 WIB
20151020- Rembug Nasional Satu Tahun Jokowi-JK-Jakarta
Menhub Ignasius Jonan memberikan pemaparan saat Rembug Nasional 1 Tahun Jokowi-JK, Jakarta, Selasa (20/10/2015). Kedaulatan Pangan Pembangunan Energi & Keunggulan Maritim menjadi tema utama.(Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) genap berusia satu tahun. Sebagai pembantu Presiden, Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan merasak‎an kesan baik terhadap sosok Jokowi selaku pemimpinnya dan orang nomor satu di Indonesia. Bagaimana perasaan Jonan selama 365 hari bekerja bersama Jokowi-JK dan Kabinet Kerja?

"Kalau saya sih senang sekali, saya kira hubungannya baik. Presiden sangat responsif, dan saya senang," ujar dia usai menghadiri forum Rembug Nasional‎ Peringatan Satu Tahun Pemerintahan Jokowi-JK di Waroeng Solo, Jakarta, Selasa (20/10/2015).

Jonan memuji kekompakan koordinasi, komunikasi dan hubungan yang sudah terjalin antar menteri dengan menteri dan menteri dengan Presiden serta Wapres. Namun Mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) ini pun melontarkan pernyataan yang bernada menyindir.

"Namanya kabinet kadang-kadang ada celetukan kiri kanan, tapi kabinet‎ ini sangat-sangat kompak bagus. Komunikasi antar menteri dan Bapak Presiden bagus," kata Jonan.

Apresiasi juga diberikan oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil. Dalam setahun Jokowi-JK, pemerintah mampu melakukan reformasi perizinan investasi. 

Upaya yang dilakukan pemerintah luar biasa, reformasi birokrasi perizinan yang tadinya di BKPM sampai berbulan-bulan, bertahun-tahun, bahkan sekarang sudah ada izin 3 jam," kata Sofyan.

Lebih detail dicontohkan Sofyan, perizinan dalam pembangunan pembangkit listrik satu langkah yang paling positif, mengingat hal itu‎ sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam menjalankan program pembangkunan pembangkit listrik mencapai 35 ribu MW.

Tak hanya di BKPM, acungan jempol Sofyan juga ditujukan kepadan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Langkah tegas Susi dalam menindak illegal fishing dan melarang nelayan menggunakan alata tangkap ikan yang tidak ramah lingkungan menjadi prestasi tersendiri.

"‎Begitu pemerintah ini baru dilantik lebih dari 70 ribu kapal ilegal ditertibkan, hari ini praktis laut kita bersih dari kapal ilegal sehingga pukat-pukat tradisional pun mulai hidup kembali, nelayan kembali bisa tangkap ikan," papar Sofyan. (Fik/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya