Strategi Bank Indonesia untuk Dorong Transaksi Nontunai

Bank Indonesia (BI) mengungkapkan kebiasaan merupakan penghambat berkembangnya transaksi nontunai

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 22 Okt 2015, 21:00 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2015, 21:00 WIB
SENSI TALK Transformasi Uang di Era Digital` Sekarang (2)
SENSI TALK Transformasi Uang di Era Digital` Sekarang

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyatakan, kebiasaan merupakan penghambat berkembangnya transaksi [nontunai](2302265 ""). Masyarakat Indonesia lebih puas bertransaksi secara tunai daripada nontunai. Namun, BI punya strategi untuk mengubah budaya itu.

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran [BI](2346888 ""), Eni V Panggabean menyatakan, pihaknya telah menyiapkan strategi untuk mendorong transaksi nontunai. Salah satunya, dengan memanfaatkan penyaluran bantuan pemerintah.

"Kami sudah bekerjsama dengan pemerintah untuk bantuan tunai menggunakan kartu atau handphone," kata dia saat berbincang dengan Liputan6.com di SCTV Tower, Jakarta, Kamis (22/10/2015).

Dengan mekanisme tersebut, maka pengguna uang nontunai mengalami pertumbuhan yang signifikan. Pasalnya, 1,5 juta rumah tangga telah menggunakan uang elektronik.

Tak hanya itu, BI juga telah menggandeng pemerintah untuk program elektronifikasi. "Kami di BI melakukan kerjasama dengan pemerintah daerah (pemda), provinsi untuk program elektronifikasi menggunakan non tunai untuk pembayaran gaji," ujarnya.

Eni mengatakan, edukasi perlu untuk terus didorong supaya orang menggunakan transaksi nontunai. Memang, selain masalah kebiasaan penghambat transaksi nontunai ialah infrastruktur yang selama ini masih menjangkau kota-kota besar.

"Jaringan kami butuhkan, tak lepas dari unsur infrastruktur, kalau mati-matian terus jaringan mesti baik, juga alat untuk misal top up ada juga," tandas dia. (Amd/Zul)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya