Transaksi Uang Elektronik di RI Capai Rp 17 Miliar per Hari

Bank Indonesia (BI) menyatakan pengguna transaksaksi nontunai semakin meningkat.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 22 Okt 2015, 21:20 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2015, 21:20 WIB
SENSI TALK Transformasi Uang di Era Digital` Sekarang
SENSI TALK Transformasi Uang di Era Digital` Sekarang

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) menyatakan, pengguna transaksi nontunai semakin meningkat. Pertumbuhan transaksi nontunai paling pesat terjadi pada uang elektronik.

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran BI, Eni V Panggabean mengatakan transaksi nontunai dari uang elektronik mencapai rata-rata Rp 17 miliar per hari.

"Pertumbuhan paling cepat uang elektronik walaupun dia sekitar 1 persen (nontunai) tapi pertumbuhannya dua kalilipat tahun ini perbulan 10-15 persen," kata dia dalam acara Sensi Talk `Transformasi Uang di Era Digital`, di SCTV Tower, Jakarta, Kamis (22/10/2015).

Dia mengatakan transaksi nontunai masih didominasi dengan kartu debit dengan nilai Rp 7,5 triliun per hari. Kemudian kartu kredit Rp 700 miliar.

"Terbanyak memang masih menggunakan kartu debit Rp 7,5 triliun setiap hari," terang dia.

Namun diakui Eni, penggunaan transaksi nontunai Indonesia masih kecil jika dibanding negara kawasan. Sebut saja, Singapura sebanyak 65 persen menggunakan nontunai jika dihitung dengan pendekatan konsumsi. "Di Thailand dan Malaysia sekitar 45-50 persen," tuturnya.

Meski demikian, dia bilang perkembangan nontunai Indonesia terhitung pesat.

"Indonesia dari data 35 persen jadi sudah lamayan, tapi memang masih kurang, hasil studi Bank Dunia waktu itu tahun 2011 saya cuma 19-20 persen," tandas dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya