Gaji Terus Naik, Kenapa Masih Selalu Habis?

Hingga saat ini masih banyak orang yang terjebak dalam pemborosan yang selalu dilakukan tiap bulan setelah menerima gaji.

oleh Vina A Muliana diperbarui 05 Nov 2015, 22:05 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2015, 22:05 WIB
Gaji Padahal Naik, Kenapa Masih Selalu Habis?
Hingga saat ini masih banyak orang yang terjebak dalam pemborosan yang selalu dilakukan tiap bulan setelah menerima gaji.

Liputan6.com, Jakarta - Masih awal bulan, kemungkinan besar duit gaji yang Anda terima di bulan ini masih penuh di kantong. Sayangnya, hingga saat ini masih banyak orang yang terjebak dalam pemborosan yang selalu dilakukan tiap bulan setelah menerima gaji. 

Tidak heran jika lewat dari pertengahan bulan, maka kantong pun mulai menipis. Pertanyaannya, mengapa gaji saya selalu habis? 

Seperti yang dilansir dari CekAja.com, Kamis (5/11/2015) berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan agar tidak terus terulang dan gaji Anda habis tanpa alasan:

1. Ketahui jumlah belanja Anda setiap bulan

Supaya nggak salah beli, inilah beberapa tips belanja sepatu online yang wajib kamu ketahui.

Gaji sudah naik, tapi tetap saja habis. Seakan jadi hukum alam, ketika gaji Anda naik maka kebutuhan pun ikut naik.  Padahal, dengan kenaikan gaji tersebut seharusnya ada tambahan uang yang bisa disimpan atau diinvestasikan. 

Berapa besar jumlah pengeluaran Anda sebenarnya tidak terlalu masalah. Namun, satu hal yang perlu Anda miliki adalah; pastikan semuanya Anda ketahui dan tercatat.  

Sebab, dengan begitu Anda pun bisa mengukur kebiasaan dan kemampuan belanja yang setiap bulannya.  Ketika pendapatan bertambah, satu alasan yang sering menjadi penyebab gagalnya niat baik itu adalah daftar belanja Anda cenderung lebih banyak.

Kenapa? Karena Anda merasa sanggup membayar, dan menumbuhkan kebiasaan untuk gunakan kartu kredit lebih banyak. Solusinya, pikirkan lagi. Apakah Anda sudah kumpulkan uang sebagai cara untuk tetap kaya di saat pensiun dan meraih kemandirian finansial secepatnya? Jika belum, lakukan sekarang.

2. Coba lakukan investasi pasif

Ilustrasi Investasi Properti (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Ketika baru memulai investasi, Anda tentu tidak ingin mengambil risiko. Bila itu yang terjadi, kenapa Anda tidak mencoba berinvestasi secara pasif seperti membeli emas atau properti.

Ada banyak cara untuk membeli properti dengan mudah! Melalui investasi pasif, Anda tidak perlu khawatir akan perputaran pasar dan kondisi ekonomi. Selanjutnya, Anda bisa lebih nyaman sementara menunggu hasil investasi terus tumbuh.

Bandingkan Waktu

3. Bandingkan waktu 

Apa saja manfaat pulang kerja tepat waktu?

Anda ingat kapan gaji Anda jumlah totalnya hanya 20 persen dari jumlah sekarang? Banidngkan masa itu dengan kehidupan sekarang. Sudahkah Anda merasa bersyukur dan beruntung dengan yang telah diperoleh saat ini? 

Kebutuhan Anda memang tidak sama dibanding masa lalu, karena harga barang kebutuhan pun tidak sama. Namun, dengan cara lebih bersyukur dengan apa yang sudah diraih saat ini, Anda akan bisa lebih melakukan perhitungan dalam pengeluaran. Sebab, banyak cara agar Anda bisa dilakukan untuk mengatur pengeluaran lebih hemat.

4. Mulai berbagi

Bersikap baik dengan rekan kerja

 

Inilah waktunya untuk beramal. Tujuanya tidak sekadar menyadari berkat yang diterima, namun Anda juga dapat melihat kebahagiaan si penerima. Dengan donasi yang dilakukan, Anda bisa merasakan kebahagiaan orang lain. (Vna/Ndw)

 
 
 
 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya