Dalam Pengadaan BBM, Petral Dipengaruhi Pihak Luar

Pengaruh pihak luar membuat peserta tender menjadi terbatas sehingga penawaran harga BBM pun menjadi terbatas.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 09 Nov 2015, 20:06 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2015, 20:06 WIB
20151109-Preskon Pertamina- Dirut Pertamina Dwi Soetjipto-Jakarta-Angga Yuniar
Dirut Pertamina Dwi Soetjipto saat konferensi pers di Gedung Pertamina, Jakarta, Senin (9/11/2015). Dwi menjelaskan hasil audit forensik Petral Group kepada wartawan yang hadir. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengungkapkan bahwa tim audit independen yang ditunjuk oleh perusahaan untuk menginvestigasi Pertamina Energy Trading Limited ltd (Petral) telah menemukan adanya pengaruh pihak luar atas pengadaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan minyak mentah oleh Petral.

Direktur Utama ‎Pertamina, Dwi Soetjipto mengatakan, salah satu hasil penemuan dari tim independen yang melakukan audit forensik terhadap Petral adalah pengaruh pihak eksternal dalam pengadaan BBM dan minyak mentah yang dilakukan Petral selama menjalankan tugasnya.

"‎Ada pengaruh pihak eksternal mempengaruhi bisnis tersebut kemudian negosiasi term of condition kemudian melakukan negosiasi, klaim dan informasi terbatas," kata ‎Dwi, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Senin (9/11/2015).

‎Dwi mengungkapkan, dari hasil laporan auditor tersebut pengaruh pihak luar membuat peserta tender menjadi terbatas sehingga membatasi penawaran harga BBM dan minyak mentah dan membuat harganya menjadi mahal.

"Dalam auditor's report ada keterbatasan peserta tender, ada beberapa pengaruh intervensi dari pihak luar sehingga menyebabkan harga lebih tinggi,‎" jelasnya.

Namun ketika ditanya siapa pihak yang mempengaruhi Petral tersebut, Dwi tidak bisa meyebutkan karena takut menimbulkan kesalahpahaman.

"Intervensi pihak luar, kami tidak dalam kapasitas menyebut di sini takut salah persepsi. Kami akan melihat nanti kepada analisa lebih lanjut dalam aspek legal," tuturnya.


Dwi juga mengungkapkan bahwa Pertamina menargetkan likuidasi Petral pada awal 2016. Dwi mengatakan, sebagai bagian dari upaya proses likuidasi grup Petral, telah dilakukan kegiatan terpenting yaitu due diligent terhadap keuangan dan pajak, audit forensik yang dilakukan oleh auditor independen.

"Juga wind-down process berupa inovasi kontrak, penyelesaian utang piutang dan pemindahan aset kepada Pertamina," katanya.

Beberapa kegiatan tersebut masih berlangsung due diligent yang akan tuntas pada akhir November 2015 sedangkan wind-down process akan berakhir pada Desember 2015.

"Ada pun, audit forensik telah tuntas akhir bulan lalu dan kami sampaikan hasilnya kepada publik secara terbuka setelah melaporkannya terlebih dahulu kepada pemerintah selaku pemegang saham‎," tutur Dwi.

Dwi mengungkapkan, likuidasi secara formal akan dapat dilaksanakan setelah seluruh proses tersebut tuntas. Menurut dia, seluruh tahapan proses likuidasi Petral akan tuntas pada kuartal I 2016.

"Selanjutnya, Pertamina melakukan berbagai upaya perbaikan, seperti perbaikan proses bisnis dalam pengadaan minyak dan produk minyak, meningkatkan aspek keterbukaan dan compliance. dan evaluasi terhadap para mitra penyedia minyak mentah dan produk minyak," ujar Dwi. (Pew/Gdn)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya