Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengaku telah melaksanakan visi misi Nawacita yang dicetuskan oleh Presiden Joko Widodo.
‎Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja mengatakan, dari 9 program Nawacita sektor energi sebagian besar merupakan sektor minyak dan gas bumi.
Baca Juga
"Di sisi lain saya ingin mengingatkan program strategis di bidang migas, dari Nawacita Presiden, khusus energi itu ada 9, dan sebagian besar terkait dengan migas," kata Wirat, di kantor Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (10/11/2015).
Wirat menyebutkan, salah satu program migas yang masuk Nawacita adalah penyediaan gas untuk kebutuhan pembangkit listrik yang masuk dalam program kelistrikan 35 ribu Mega Watt (MW).
"Misal penyediaan energi listrik 35 GW, Dari situ 13,GW itu dari gas, artinya berkait dengan gas, kita harus menyiapkan gas, infrastruktur dan regulasinya," ungkapnya.
Wirat melanjutkan, visi misi Nawacita lain yang adalah peningkatan kandungan biodiesel sebesar 15 persen menjadi 20 per‎sen pada tahun depan. Untuk mendorong kebijakan tersebut Ditjen migas telah membina badan usaha niaga untuk mencampur kandungan biodiesel pada solar.
"Kemudian biofuel menjadi prioritas. Sekarang sudah ditetapkan 15 persen, ini melibatkan migas karena migas yang membina badan usaha niaga usaha hulu sehingga menjadi persyaratan siapapun yang mengimpor ataupun meniagakan bahan bakar disel atau solar itu sudah harus memiliki pembelian biosolarnya, baru kita kasih rekomendasi," pungkasnya.